Kekeringan, PWI Lamongan Dropping Air Bersih ke Sejumlah Desa

Kekeringan, PWI Lamongan Dropping Air Bersih ke Sejumlah Desa Warga Desa Tambakrigadung antre mendapatkan bantuan air besih.

"Alhamdulilah, kami bisa berbagi meski hanya dengan memberikan air bersih. Ini sudah sangat berkesan, apalagi air didapat dalam kondisi musim kemarau seperti saat ini," katanya.

Sementara itu, data yang dilansir oleh Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyebutkan, kalau desa yang terdampak kekeringan di musim kemarau saat ini cukup banyak. Setidaknya pada 17 September 2019 lsudah ada 30 desa di 13 kecamatan yang wilayahnya kekeringan, dan warganya mulai kelimpungan karena krisis air. Bahkan wilayah dan desa yang terdampak pada kekeringan akan terus bertambah.

"Kian hari kian meluas jumlah desa yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih," kata Mugito Kepala BPBD Lamongan, melalui Muslimin Kasi Kedaruratan Bencana yang ikut langsung mengawal dropping air bersama sejumlah wartawan yang tergabung PWI.

Bila dua pekan sebelumnya, kata Muslimin, jumlah desa yang mengalami kekeringan sejumlah masih sekitar 20-an, sekarang sudah meluas menjadi 30, yang tersebar di Kecamatan Tikung, Sugio, Mantup, Kembangbahu, Sarirejo, Modo, Bluluk, Sukorame, Kedungpring, dan Sukodadi.

Dari 10 kecamatan itu, kata Muslimin, ada 5 Kecamatan yang terparah wilayahnya terdampak kekeringan dan krisis air bersih, di antaranya Kecamatan Tikung, Sugio, Kedungpring, Modo, dan Sarirejo. "Di lima kecamatan itu paling parah mengalami kekeringan," kata Muslimin.

Terhadap desa yang mengalami kekeringan itu, BPBD sudah mendistribusikan air 313 tangki yang disebar di 11 Kecamatan dan 24 Desa. Air didistribusikan atas permintaan dari desa setempat melalui pihak kecamatan. "Dropping air ini sudah kami lakukan sejak bulan Juli lalu sampai sekarang, dan setidaknya untuk mengurangi kebutuhan air warga," pungkasnya. (qom/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO