Deklarasi Ber-Acting, Pemkab Ngawi Ajak Seluruh OPD Jadi Orang Tua Asuh Bumil

Deklarasi Ber-Acting, Pemkab Ngawi Ajak Seluruh OPD Jadi Orang Tua Asuh Bumil Bupati Ngawi Budi Sulistyono saat menandatangani deklarasi "Ber-Acting". foto: ZAINAL ABIDIN/ BANGSAONLINE

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka menekan angka stunting, Pemkab Ngawi bersama organisasi pemerintah daerah (OPD) yang ada menggelar "Deklarasi Ber-Acting (Bersama Aksi Cegah Stunting)". Deklarasi ini dilatari riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013, bahwa satu dari tiga anak di Indonesia menderita stunting.

Salah satu wujud nyata Ber-Acting yang dilakukan Pemkab Ngawi, yakni dilakukannya percepatan pembangunan sanitasi permukiman yang dilakukan Bappelitbang bekerja sama dengan Dinas Permukiman (Disperkim), Selasa (20/08). Langkah ini juga bertujuan untuk menekan angka stunting.

Acara yang digelar di Pendopo Wedya Graha Pemkab Ngawi tersebut juga dibarengi dengan pemberian bantuan dari OPD kepada ibu hamil sebagai anak asuh.

"Bagaimana gizi buruk dan stunting itu tidak muncul, maka semua harus tanggung jawab gotong royong. Semua OPD harus mempunyai Bumil asuh," jelas Bupati Ngawi Budi Sulistyono dikutip BANGSAONLINE.com, Selasa (20/8).

(Bupati Kanang memberikan bingkisan untuk ibu hamil)

Selain menyosialisasikan hidup sehat, pembangunan sanitasi, dan menjadikan ibu hamil (Bumil) asuh, lanjut Bupati Ngawi, yang terpenting untuk mencegah stunting adalah mencukupi asupan gizi saat usia emas atau 1000 hari pertama kehidupan. Yakni, sejak bayi di dalam kandungan hingga berumur dua tahun.

"Selain itu juga melakukan aktivasi posyandu-posyandu dan pemberian pengetahuan tentang gizi anak, mulai dari makanan apa saja yang boleh untuk bayi di atas enam bulan, bagaimana tekstur yang baik, berapa banyak yang harus diberikan, termasuk pengetahuan pentingnya ASI eksklusif," jelasnya. (nal/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO