​Wagub Emil: Pemprov Jatim Concern Tangani Masalah Terorisme

​Wagub Emil: Pemprov Jatim Concern Tangani Masalah Terorisme Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak saat menghadiri ASEAN-U.S. Workshop Developing National Action Plans on Countering Violent Etxtremism (CVE) yang diselenggarakan di Hotel Shangrila Surabaya. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menegaskan bahwa Pemprov Jatim sangat concern terhadap permasalahan me. Bahkan, beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan sinergitas terkait penanganan me dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Saya bersama ibu Gubernur Khofifah bekerja serius dan terus mensupport terkait deteksi dini terhadap terjadinya kerawanan sosial dan me, mulai dari hilir hingga di sisi hulunya juga,” tukas Emil sapaan akrab Wakil Gubernur Jatim saat menghadiri ASEAN-U.S. Workshop Developing National Action Plans on Countering Violent Etxtremism (CVE) yang diselenggarakan di Hotel Shangrila Surabaya, Senin (5/8).

Wagub Emil menjelaskan, berbicara tentang me erat kaitannya dengan pemahaman agama setiap orang. Apalagi, Jatim merupakan salah satu daerah yang berpenduduk muslim terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu, berbagai pengenalan dan deteksi dini mengenai hal yang mengarah ke me ataupun radikalisme harus disosialisasikan ke mereka.

“Jika kita bicara Islam maka Jatim merupakan salah satu basic dari keberadaan Islam. Terlebih lagi, keberadaan pondok pesantren di Jatim juga sangat banyak dengan total santri mencapai hampir 1 juta orang,” urai Wagub Emil yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek ini.

Ditambahkan, pondok pesantren bisa diibaratkan layaknya boarding school yang menggembleng para generasi muda muslim. Selain itu, para santri tersebut tidak hanya berasal dari Jatim tapi juga banyak yang berasal dari luar negeri.

“Jika bicara tentang ponpes maka kita akan ingat salah satu organisasi islam yang besar yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Keanggotaan NU sudah menyebar di Indonesia bahkan di Jatim hingga ke pelosok desa,” ujarnya.

Wagub Emil berharap, koordinasi dan diskusi pada workshop kali ini bisa berjalan efektif dan menghasilkan keputusan yang terbaik untuk ikut menangkal me di Indonesia khususnya Jatim. Terlebih lagi, kegiatan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari beberapa negara yang tergabung dalam ASEAN.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO