Setelah 3 Hari Ngetrip di Trenggalek, 6 Investor Asal Jakarta Tertarik Berinvestasi

Setelah 3 Hari Ngetrip di Trenggalek, 6 Investor Asal Jakarta Tertarik Berinvestasi 6 Investor saat ngetrip ke beberapa potensi Wisata Trenggalek. foto: HERMAN/ BANGSAONLINE

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Peluang investasi yang pernah dipaparkan Bupati Trenggalek Moh. Nur Arifin di Jakarta Marketing Week beberapa waktu yang lalu, akhirnya menarik minat para investor untuk melihat secara langsung potensi yang ada.

Terhitung mulai kemarin (27/7) hingga hari ini (28/7), 6 investor asal Jakarta mulai melakukan trip ke beberapa spot pariwisata yang ada di Kabupaten Trenggalek. Diawali dengan ngetrip ke beberapa lokasi wisata pantai yang ada di wilayah kecamatan Watulimo, seperti pantai Mutiara, pantai Prigi, pantai Pasir Putih, pantai Karanggongso, pantai Cengkrong, Gua Lowo, dan desa wisata yang ada di desa Sawahan dengan potensi wisata berupa Durio Foresty.

Di hari kedua, para investor selanjutnya mengunjungi kawasan hutan kota yang berada di Kelurahan Ngantru Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.

Selanjutnya, para investor ini melakukan trip potensi wisata yang ada di Kecamatan Bendungan, utamanya kawasan wisata Dillem Willis yang terkenal dengan kebun kopi peninggalan zaman kolonial Belanda.

Usai melakukan trip ke beberapa potensi wisata, para investor selanjutnya menuju ke ruang Paringgitan Pendopo Kabupaten Trenggalek. Mereka dijamu makan siang oleh Bupati Arifin, sekaligus diminta untuk memaparkan hasil peninjauan sekaligus menyampaikan rencana investasi apa yang ingin dilakukan di Kabupaten Trenggalek.

Diawali oleh Wina dari P.T Dian Persada Media. Menurutnya, setelah berkeliling ke beberapa lokasi wisata, ia memandang ada satu potensi wisata yang menarik minatnya untuk melakukan investasi, utamanya di kawasan wisata Dillem Wilis Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek.

"Setelah beberapa hari berkeliling, waduh amazing banget, banyak tempat tempat yang berpotensi. Tadi setelah lihat tanaman minyak Atsiri di Dillem Wilis, saya ingin membeli lahan dan itu akan saya kelola sendiri dengan nama brand itu nanti saya. Saya mohon bantuannya pada pak Bupati agar secepatnya setelah saya pulang dari sini bisa segera terealisasi," ungkapnya.

Wina juga mengatakan telah mengirimkan beberapa foto dan video tentang potensi wisata di Trenggalek ke rekan investor yang ada di Jakarta. Hasilnya, Wina menyebut mereka tertarik untuk membeli pantai Mutiara. Di sana, kata Wina, akan dibangun resort dan private villa.

Senada dengan Wina, 5 investor lainnya juga mengaku akan melakukan investasi di Kabupaten Trenggalek, di antaranya investasi tentang Bio Enzim dari kotoran kelelawar yang ada di Gua Lowo, bisnis properti dengan membangun kawasan perumahan khusus bagi orang orang high class, serta akan memasarkan kopi Van Dillem dengan membuka cafe di Jakarta dengan nama Van Dillem Cafe.

Untuk investasi kawasan perumahan khusus high class seperti yang disampaikan oleh Jainul dari P.T Griya Dharmadani, dirinya ingin membangunnya di kawasan kota. Sedangkan lahan yang dibutuhkan adalah seluas 5 hektare.

Sementara H. Alvy Pongoh investor asal PT. Neo Sinergi Indonesia, tertarik untuk mengembangkan Kopi Van Dillem di Jakarta. "Tadi setelah kita lihat pabrik kopi Van Dillem, saya melihat di mesin pabrik kopi itu tertera angka 1929 dan itu masih berfungsi, dan ini menjadi daya tarik," ungkapnya.

"Kemudian brand Van Dillem kopi, ini bisa menjadi ambassadornya Trenggalek untuk memperkenalkan. karena brand Van Dillemnya itu sudah ke-bule-bulean ke Belanda-Belandaan," jelasnya.

Lantaran didorong rasa penasaran terhadap kopi Van Dillem, Alvy mengatakan bahwa dirinya sudah berikrar dengan petugas pengelola kawasan Dillem Willis untuk melakukan kerja sama ke depannya.

Ia juga menyebut penggunaan nama Kopi Van Dillem tidak dibuat secara mitos, namun benar-benar ada fakta sejarahnya. Hal itu dibuktikan dengan adanya makam meneer Van Dillem yang makamnya berada di tempat lain. (man/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO