Data Simpang Siur, Dinkes Pacitan Rilis 1085 Penderita Hepatitis A, Imbau Masyarakat Tak Khawatir

Data Simpang Siur, Dinkes Pacitan Rilis 1085 Penderita Hepatitis A, Imbau Masyarakat Tak Khawatir Kepala Dinkes Pacitan, dr Eko Budiono saat memberikan keterangan, Sabtu (6/7). foto: Yuniardi Sutondo/ BANGSAONLINE

"Kami sangat apresiatif dengan gerakan sosial yang dilakukan banyak komponen masyarakat dan organisasi massa. Namun yang perlu dipahami, bahwa penyakit Hepatitis A tidak bisa menyebar lewat udara," kata Wawan melalui chating WhatsApp, Sabtu (6/7).

Wawan juga tidak melarang banyaknya aksi sosial bagi-bagi masker penutup hidung, dengan harapan bisa terhindar dari penyakit Hepatitis yang sekarang ini tengah mewabah di . Namun dirinya menegaskan bahwa pemakaian masker secara massal justru akan menjadikan pemahaman yang keliru.

"Masyarakat akan semakin resah. Dan secara ekonomi akan sangat berdampak. Sebab belakangan ini banyak warung makan di daerah wisata yang menggagalkan pesanan dengan alasan pengalihan tujuan wisata," jelasnya.

Namun demikian, Wawan sangat setuju pemakaian masker dilakukan di kawasan perkumpulan massa. Misalnya seperti di kawasan pasar atau terminal. Sebab langkah tersebut sebagai antisipasi sebaran penyakit melalui udara, dan bukan Hepatitis.

"Berita soal bagi-bagi masker secara luas, dikira Hepatitis A ini sudah mewabah se-. Akhirnya kami sering dapat telepon atau pesan medsos yang menanyakan, apakah wabah ini sudah menyerang kota dan semua kecamatan yang ada? Bagi kami, baik saja kalau di khalayak ramai seperti di pasar memakai masker karena melindungi penyakit yang disebarkan lewat udara. Setidaknya debu yang akan mengiritasi saluran nafas bisa tertahan," tutur Wawan melalui postingannya.

"Namun pada situasi ini, masyarakat yang tidak mengerti akan berpikir lain. Kalau Hepatitis ini seandainya penularannya lewat udara, barangkali jumlahnya sudah puluhan ribu yang terpapar. Karena orang yang serumah pasti akan tertular semua. Namun dari laporan yang ada, selama ini belum ada kasus yang tertular dari orang serumah," tegas dia.

Kalaupun ada, lebih dari satu kasus, itu disebabkan adanya penyakit lain. "Dengan kasus sebanyak itu, terbanyak diagnosa gejala klinis dan bisa jadi di antaranya penyakit lain. Sebab kami menemukan kuningnya luar biasa. Setelah kami tes leptospirosis dan A/B semua negatif. Dan ini mengarah ke radang di empedu," tukas Wawan.(yun/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO