Bangunan Candi Tetek Belahan Retak, Dewan Kesenian Pasuruan Berharap Perhatian Pemkab

Bangunan Candi Tetek Belahan Retak, Dewan Kesenian Pasuruan Berharap Perhatian Pemkab Sejumlah titik bangunan Candi Tetek Belahan yang mengalami keretakan.

Ki Bagong memaparkan bahwa pengunjung yang datang ke candi tersebut itu dari berbagai daerah dan tak pernah absen tiap tahun. Di antaranya berasal dari Bali, Jawa Tengah, Kalimantan, dan berbagai daerah di luar Pasuruan.

"Jadi jika Pemerintah Kabupaten Pasuruan peka dengan kondisi cagar budaya tersebut, tentunya Pasuruan akan dipandang positif di mata para pengunjung dari berbagai daerah," katanya.

Lebih lanjut, Ki Bagong menceritakan bahwa candi tersebut merupakan peninggalan purbakala sebelum Majapahit berdiri. "Candi itu dibangun di masa kerajaan Airlangga, sekitar abad 9 atau 10," ceritanya.

"Mugo-mugo anak cucu kita masih bisa menyaksikan peninggalan nenek moyang kita," pungkas Ki Bagong.

Sementara pengakuan warga sekitar bahwa air candi itu dianggap memiliki kekeramatan tersendiri. Menurut Habibi warga asal Bulusari, Gempol, Pasuruan, bahwa warga setempat percaya air yang mengalir dari candi itu bisa membuat awet muda. "Air itu juga gunanya untuk menyembuhkan segala penyakit," kata Habibi kepada BANGSAONLINE.com.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Bidang Pelestarian Budaya Disparbud Pasuruan Nurul Hidayati mengaku telah menerima laporan terkait kerusakan candi tersebut. "Iya mas, saya sudah dapat Infonya. Sudah saya laporkan ke pihak pengelola," singkat Nurul saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com.

"Saya harus konsultasi dulu mas, dengan BPCB," tambah dia. (afa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO