Sehingga PC PMII bersama tokoh masyarakat dan masyarakat di sekitar pabrik sudah berupaya untuk bertemu dan menuntut untuk menyampaikan amdal secara terbuka. Namun, Faizal menyayangkan hingga saat ini belum ada respon dari pihak perusahaan.
“Sehingga kami menuntut, agar rencana pembelokan saluran irigasi itu dihentikan, dan tidak melakukan pengeboran sumur sebanyak 17 titik itu,” tandasnya.
Setelah melakukan aksi di depan Kantor DPRD Jember dan dilanjutkan ke Kantor Pemkab Jember, para mahasiswa itu merasa kecewa karena tidak ditemui oleh Bupati Jember Faida.
Sehingga mereka pun langsung beramai-ramai menuju ke Pendapa Wahyawibawagraha. Namun karena tidak juga ditemui bupati, para mahasiswa menjadi beringas dan melakukan aksi dorong pagar di depan Pendapa.
“Kami akan terima aspirasi adik-adik mahasiswa dan masyarakat. Nantinya akan kami sampaikan kepada bupati,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jember Arismaya yang mewakili bupati untuk menemui para mahasiswa PC PMII Jember itu. (jbr1/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News