​Jawa Timur Dikepung Banjir, Kabupaten Madiun Wilayah Terparah

​Jawa Timur Dikepung Banjir, Kabupaten Madiun Wilayah Terparah Khofifah Indar Parawansa menggendong bayi yang ikut mengungsi di Posko Kesehatan di Balai Desa Garon, Kabupaten Madiun. foto: ist

Selain menambah jumlah sudetan, Gubernur Khofifah juga terus melakukan langkah-langkah koordinatif dengan instansi terkait dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

"Dalam waktu kurang lebih dua jam ini BBWS akan melakukan langkah preventif dengan menyiapkan sand bag atau karung pasir untuk mengantisipasi makin meluasnya luapan tanggul di Balerejo. Sedangkan untuk jangka panjang akan dibuat Bronjong, kemudian Plengsengan," tandas orang nomor satu di Jatim itu.

Sebelum mengakhiri kegiatannya di Kabupaten Madiun untuk bergeser meninjau dampak banjir ke Kabupaten Ngawi, Khofifah meninjau posko pengungsian yang ada di Kantor Kecamatan Balerejo. Khofifah juga mengapresiasi keterlibatan relawan dalam penanggulangan banjir, termasuk Tagana dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

“Di sini saya memastikan agar para pengungsi mendapatkan makanan yang cukup, tempat mengungsi yang layak, air bersih dan MCK. Saya juga melihat disini ada layanan kesehatan bagi warga,” katanya yang juga meninjau keberadaan dapur umum di posko pengungsian ini.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para pengungsi. Bantuan ini diantaranya 100 paket sembako dari Biro Kesejahteraan Sosial Setdaprov Jatim, makanan siap saji dan tambahan gizi dari BPBD Provinsi Jatim, serta bantuan pakaian dan selimut dari Kementerian Sosial.

Sementara itu,, Ahmad Dawami Ragil Saputro mengatakan, hingga saat ini jajaran baik dari Pemkab Madiun dan Forpimda terus melakukan langkah-langkah evakuasi dan mengoptimalkan ketersediaan pangan baik di posko pengungsian maupun rumah-rumah warga terdampak banjir.

“Kami terus berharap dan berusaha agar tidak ada korban jiwa dan jangan sampai ada keterlambatan bantuan penanganan. Kami bersama Forpimda kantornya pindah disini untuk terus memantau dan melakukan koordinasi,” kata Bupati muda yang akrab disapa Kaji Mbing itu.

Untuk diketahui, tingginya intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa, (5/3) menyebabkan tiga titik tanggul yang berada di Desa Balerejo, Kec. Balerejo, Kab. Madiun mengalami retakan dan jebol. Hal ini mengakibatkan meluapnya sungai Jeroan yang merupakan anak sungai Madiun. Sehingga pada Rabu, (6/3) dini hari pukul 03.00 WIB, air sungai meluap dan menyebabkan banjir di wilayah Kabupaten Madiun.

Turut mendampingi Gubernur Jatim dalam peninjauan ini, Kepala BPBD Provinsi Jatim, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim, beberapa Kepala OPD terkait di lingkungan Pemprov Jatim,, serta Kapolres dan Dandim. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO