Dengan begitu masyarakat akan bisa melakukan antisipasi dan kewaspadaan yang bisa terupdate melalui sistem digital. Menurut Khofifah, hal itu tidak susah, dan bisa segera direalisasi di BPBD Jawa Timur.
Berdasarkan data dari BPBD, ada 22 kabupaten kota di Jawa Timur yang rawan banjir dari tujuh aliran sungai besar di Jatim. Mulai Bengawan Solo, Bondhoyudho, Pekalen, dan juga Bajul Mati.
Sedangkan untuk bencana tanah longsor ada 13 kabupaten kota yang terdeteksi rawan. Mulai Magetan, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan wilayah selatan.
Kemudian soal kekeringan, ada 23 kabupaten kota yang terdeteksi rawan. Yang risiko tinggi kekeringan saat kemarau ada sebanyak 171 kecamatan dan 833 desa.
Sedangkan untuk gempa, Jawa Timur masuk zona merah semua. Setidaknya ada sebanyak 1490 desa yang rawan gempa.
Dan untuk bencana tsunami, ada sebanyak 8 kabupaten kota yang terdeteksi rawan. Mulai Blitar, Jember dan Banyuwangi. Di Banyuwangi sendiri ada 46 desa yang rawan tsunami, sedangkan Pacitan ada 24 desa yang rawan tsunami. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News