Gabungan Ormas Islam Kembali Berunjuk Rasa, Tuntut Pemkot Blitar Tutup Seluruh Rumah Karaoke

Gabungan Ormas Islam Kembali Berunjuk Rasa, Tuntut Pemkot Blitar Tutup Seluruh Rumah Karaoke Para pengunjuk rasa yang menentang karaoke dan tari striptis di Blitar. foto: AKINA/ BANGSAONLINE

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Gabungan Ormas Islam kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Pemkab , Senin (7/1/2019). Massa yang terdiri dari Banser, Ansor, Jamaah Ansharusy Syariah (Jas), FPI, dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) turun ke jalan menuntut Pemkot segera menutup seluruh rumah karaoke di Kota .

Hal ini karena, pasca penggerebekan karaoke Maxi Brillian oleh Polda Jatim karena diduga menyajikan tarian striptis, diduga masih banyak rumah karaoke yang menyajikan praktek kemaksiatan. Seperti prostitusi terselubung dan peredaran minuman keras (Miras).

Apabila Pemkot tidak memenuhi tuntutan ini, massa mengancam akan menutup sendiri karaoke yang terindikasi menyajikan praktek maksiat tersebut. "Kami tunggu tiga kali 24 jam, kalau Pemkot tidak bertindak kami akan turun sendiri (menutup tempat karaoke). Siapa pun lawyer, preman, dan LSM yang mem-back up prostitusi terselubung akan berhadapan dengan kami," tegas Akbar Harir, Ketua Forum Ormas Islam Raya.

Di tempat lain, ratusan massa juga menggelar aksi unjuk rasa. Massa yang mengatasnamakan Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota . Bertentangan dengan Forum Ormas Islam Raya, massa justru menilai rekomendasi DPRD Kota kepada Pemkot terkait penutupan Maxi Brillian tidak berdasar.

"DPRD telah merekomendasikan hal yang belum tentu benar yang akhirnya dasar yang tidak benar ini juga digunakan oleh Pemkot untuk membuat keputusan penting (menutup Maxi Brillian). DPRD mestinya tidak hanya memanggil satu pihak, tapi kedua belah pihak yang ada dalam permasalahan ini," ungkap Supriyatno, kuasa hukum Maxi Brillian yang turut hadir dalam aksi unjuk rasa.

Dalam aksi unjuk rasa ini sejumlah pemandu lagu juga terlihat ikut dalam aksi tersebut. Mereka membentangkan poster dengan berbagai tulisan. "Kami butuh hidup pikirkan nasib kami pikirkan keluarga kami. Jangan tutup tempat kerja kami," demikian bunyi salah satu poster yang dibawa pemandu lagu dalam aksi unjuk rasa. (ina/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ikuti Google Maps, Mobil Pikap di Blitar Dilewatkan Jembatan Bambu, Nyaris Terporosok':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO