Tingkatkan Investasi, Pemprov Jatim Lakukan Bisnis Meeting di Belanda

Tingkatkan Investasi, Pemprov Jatim Lakukan Bisnis Meeting di Belanda Pertemuan Bisnis Meeting antara Pemprov Jatim dengan Investor Belanda di Marriot Hotel Amsterdam.

Pada kesempatan yang sama, salah satu pengusaha yang bergerak di bidang pengolahan limbah B3 Bobby Thiel menyambut baik kegiatan bisnis to bisnis/B2B yang dilakukan oleh . Melalui kegiatan ini, pihaknya bisa mengetahui informasi secara langsung mengenai perkembangan perijinan tentang pabrik pengolahan limbah B3 yang ingin mereka dirikan di Jatim.

“Saya sangat senang ada delegasi yang datang ke sini, karena kami perlu segera mengetahui bagaimana konsep yang telah dibuat,” ungkap Bobby.

Terkait pameran produk UKM yang dilakukan, menurutnya merupakan langkah baik untuk memperkenalkan produk Jatim pada masyarakat Belanda. Ia berharap, kegiatan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan dan dibuat dalam event yang lebih besar.

Perkuat Konsep Ekonomi Digital, Kunjungi Startup di Belanda

Untuk memperkuat konsep penerapan digital ekonomi, delegasi melakukan kunjungan ke salah satu startup yang bergerak di sektor perhiasan yang berada di Rotterdam, Belanda, Selasa (20/11) waktu setempat. Kegiatan ini penting dilakukan, karena saat ini ekonomi digital menjadi progam prioritas yang telah ditetapkan .

Pengusaha startup ini bernama Ferlin Yoswara yang merupakan orang Indonesia. Saat ini, Ferlin merupakan satu dari dua orang asal Indonesia yang mampu mendapatkan start-up visa dari pemerintah Belanda. Berbagai inovasi karyanya di bidang desain perhiasan sangat diterima oleh masyarakat Belanda, bahkan pasarnya sudah sampai Iran dan Lebanon.

Saat ini, berkat kegigihannya Ferlin telah membuka Market Your Jewelry B.V. dan meluncurkan Saaraa Jewelry (www.saaraa.nl), sebuah perusahaan yang merancang dan membuat perhiasan dari bahan perak dan kristal Swarovski. Inovasi juga terus ia lakukan, salah satunya dengan membuat smart jewelry yang bisa digunakan untuk membuka pintu menggantikan kartu seperti biasanya digunakan di Eropa.

“Inovasi harus terus dilakukan, karena sebagai startup visa usaha yang kita buat harus berkelanjutan. Kerja sama dengan berbagai pihak juga dilakukan, utamanya dengan bidang teknologi infromasi,” terang Ferlin.

Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Prov. Jatim Dra. Hj. Nina Soekarwo, M.Si yang juga dalam perjalanan menuju Belanda menyambut baik kunjungan ke startup visa di Belanda untuk pengembangan kerajinan berbasis digital. Apalagi, startup ini bergerak di sektor perhiasan di mana banyak pengrajin yang tergabung dalam Dekranasda bergerak pada bidang yang sama.

“Saya berharap informasi berbagai pengalaman dari startup di Belanda ini bisa menumbuhkan semangat para pengrajin di Jatim. Sehingga, ke depan semakin banyak startup dari berbagai bidang kerajinan bermunculan di Jatim,” harap Bude Karwo sapaan akrab Ketua Dekranasda Prov. Jatim yang juga istri Gubernur Jatim saat dikonfirmasi. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO