Semen Indonesia Ambil Alih Saham Holcim Indonesia

Semen Indonesia Ambil Alih Saham Holcim Indonesia Semen Indonesia mengokohkan diri sebagai market leader semen nasional setelah membeli saham Holcim Indonesia.

Hendi menambahkan, akuisisi ini akan memperkuat jaringan penjualan dan produksi yang lebih luas, meningkatkan kemampuan untuk menawarkan produk yang semakin beragam bagi para pelanggan, serta menawarkan berbagai peluang yang lebih baik bagi para karyawan, pemasok, para rekanan dan pemangku kepentingan perusahaan.

"Ini akan menjadikan Semen Indonesia Group sebagai perusahaan semen terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas 53 juta ton semen per tahun. Transaksi ini juga merupakan wujud nyata sumbangsih BUMN dalam meningkatkan ketahanan industri semen nasional yang akan mendukung pembangunan berkesinambungan di tanah air," pungkasnya.

Berdasarkan POJK 9/2018, setelah transaksi pengambilalihan ini terlaksana, Semen Indonesia akan menyampaikan pernyataan Penawaran Tender Wajib atas 1.483.287.180 lembar (atau setara 19.4 persen) kepemilikan Holcim Indonesia yang dimiliki oleh pemegang publik kepada OJK.

Holcim Indonesia didirikan pada tahun 1.971 dan kemudian tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1977. Sebesar 80,6 persen Holcim Indonesia dimiliki oleh Holderfin BV (yang dimiliki oleh LafargeHolcim) dan sisanya 19,4 persen dimiliki oleh pemegang publik.

Holcim Indonesia merupakan produsen semen terbesar ketiga di Indonesia, memiliki 4 pabrik semen yang berlokasi di Lhok Nga (Aceh), Cibinong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), dan Tuban (Jawa Timur), serta dilengkapi dengan terminal distribusi di Sumatera dan Kalimantan.

Pada tahun 2017, Holcim Indonesia mencatat pendapatan sebesar Rp 9,4 triliun (setara USD 701 juta). Nilai tukar USD berdasarkan rata-rata nilai tukar tahun 2017

Sementara Semen Indonesia didirikan pada tahun 1957 di Gresik, dengan nama PT Semen Gresik. Pada tahun 1995, Semen Indonesia melakukan konsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa yang kemudian dikenal dengan nama Semen Gresik Group.

Pada tahun 2013, Semen Gresik Group berubah menjadi Semen Indonesia Group sebagai strategic holding company yang menaungi PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement JSC.

Semen Indonesia Group merupakan perusahaan BUMN semen terbesar di Indonesia dengan kapasitas terpasang sekitar 38,2 juta ton semen per tahun. Menjadi perusahaan BUMN terbuka pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1991, dengan kepemilikan saat ini 51 persen dimiliki pemerintah, dan 49 persen oleh publik. (hud/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO