Luncurkan Bibit Jagung Nasa 29, Magetan Berharap Swasembada Pangan

MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Antusias petani yang tinggi terhadap calon varietas unggul baru (VUB) jagung hibrida tongkol ganda Nakula Sadewa (Nasa) 29 diharapkan dapat mendukung swasembada pangan berkelanjutan, khususnya di Kabupaten Magetan.

Melalui perluasan penggunaan benih varietas jagung hibrida bertongkol ganda pada lingkungan yang sesuai, Pemkab Magetan bermimpi meningkatan produktivitas jagung sampai tingkat regional dan nasional.

Kehadiran Nasa 29 yang dibawa Prof Dr Subandi diharapkan mampu meningkatkan panen jagung yang ditanam petani Magetan seluas 14 ribu hektare. Hasil setiap hektarenya hanya 6,9 ton.

“Produk Nasa 29 ini adalah produk jagung unggulan hibrida asli temuan putra daerah, yakni Prof Dr Subandi. Jagung ini bertongkol kembar, makanya dinamakan Nakula Sadewa," kata Bupati Magetan Suprawoto, Rabu (3/9).

Diceritakan Suprawoto, jagung Nasa 29 ini banyak keunggulannya. Di samping bertongkol dua, jagung tersebut walaupun sudah tua tetap mempunyai daun yang hijau. Jadi daunnya masih bisa dimanfaatkan menjadi pakan ternak.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (TPHP dan KP) Kabupaten Magetan Edy Susesno berharap, jagung hibrida Nasa 29 ini bisa menjawab keluhan mahalnya jagung hibrida yang dijual di pasaran.

"Saya harap ini bisa jadi jawaban para petani di Magetan yang selama ini mengeluh harga bibit jagung hibrida yang berkisar Rp 60-80 ribu. Tadi saya tanya untuk harga Nasa 29 ini hanya Rp 45 ribu,” ujar Edy Susesno.

Edy mengaku akan terus memantau perkembangan para petani yang menanam jagung ini, sehingga bisa tahu jagung ini cocok atau tidak ditanam di Magetan. “Kita akan pantau terus. Semoga jagung Nasa ini bisa cocok di tanah kita dan bisa lebih meningkatkan produksi pertanian Magetan,” pungkasnya. (ton/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News