Jelang Lebaran 1439 H, Pudak Mini Khas Gresik Dibanjiri Pembeli

Jelang Lebaran 1439 H, Pudak Mini Khas Gresik Dibanjiri Pembeli Pudak mini dipajang untuk dijual. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

"Dalam pemasarannya, selain saya jual sendiri di rumah, juga saya titipkan di sejumlah toko jajanan yang ada di Gresik. Alhamdulillah, dari produksi pertama sebanyak 100 pudak mini, kini sudah berkali-kali lipat," paparnya.

Kurniawan (38), warga asal Surabaya mengatakan dirinya lebih senang membeli pudak mini sebagai oleh-oleh kepada rekan dan juga sanak family di luar kota, ketimbang pudak biasa (besar).

Hal ini dikarenakan bentuknya lucu, mungil, cukup pas buat oleh-oleh. "Saya beli beberapa ikat buat oleh-oleh sanak saudara yang tinggal di Surabaya dan Madura," jelasnya. 

Dalam pembuatan, pudak mini secara garis besar memang tidak jauh berbeda dengan pudak biasa (besar). Hanya yang membedakan, pada tingkat ukuran pembungkus dari pelepah daun pinang.

Dari proses pembuatan juga tidak sederhana, sebab pangkal pelepah daun pinang harus disamak lebih dahulu untuk memisahkan kulit luar dan kulit dalam. Kemudian, kulit bagian dalam inilah yang lantas dimanfaatkan sebagai pembungkus. Setelah dibersihkan dan dipotong-potong sesuai ukuran, kemudian dilipat dan dijahit dengan alur seperti huruf L tanpa sudut.

Sila Putri Tuba (42), istri Agus menyatakan, pembuatan bungkus pudak sisi dan dasarnya tertutup serta membentuk ruang seperti gelas. Cara pembuatannya pun, kata Sila, tak beda dengan pudak biasa (besar). Pertama, adonan tepung terigu dicampur dengan gula hingga merata, kemudian diberi campuran santan dalam dua kali sesi.

"Kemudian, dikasih aroma rasa sesuai dengan yang diinginkan. Bagi yang ingin aroma (rasa) pandan, juga bisa diberikan campuran air daun pandan, baru kemudian dimasak hingga mendidih," tuturnya.

Setelah adonan usai, pudak sudah dianggap matang, lantas adonan dituangkan ke dalam bungkusan pelepah daun pinang yang sudah disiapkan.

Ujung kemasan lantas dibiarkan terbuka, hingga adonan dirasa dingin baru dikuncup dan diikat. Setelah diikat, lanjut Sila, pudak lantas dikukus dalam tempat yang sudah disiapkan selama kurang lebih dua jam.

"Dan setelah pudak dingin, baru diikat bersamaan, dengan satu ikat berisi sepuluh pudak. Pudak pun siap jual," terangnya.

Pasutri ini mengaku selain menjual pudak mini, mereka juga masih melayani bila ada pemesan yang menginginkan pudak biasa (besar). "Namun kebanyakan masyarakat pesan pudak mini ketimbang pudak biasa(besar)," pungkasnya. (hud/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO