Harara, Kota Islam Tertua dalam Terpaan Modernitas

Harara, Kota Islam Tertua dalam Terpaan Modernitas

Harar dibangun pada abad ke-10. Kota ini dikenal sebagai salah satu kota tertua di Afrika Timur, dengan tiga mesjidnya yang berusia lebih dari seribu tahun, tertua di luar Jazirah Arab. Beberapa bahkan mendaulat Harar sebagai kota suci ke-empat muslim, setelah Mekkah, Madinah dan Yerusalem.

Selama ratusan tahun tembok Harar yang menjulang setinggi empat meter mampu mendesak pengaruh asing. Sampai tahun 1887 pengunjung non-Muslim masih dilarang berjejak di Harar. Hingga Sultan Menelik dari Ethiopia menduduki kota itu dan membukanya buat penganut agama lain.

"Budaya di Harar sangat berbeda. Bagaimana cara mereka makan, bahkan bagaimana mereka beraktivitas dan berlaku dalam sosial," kata pakar sejarah dan Sosiologi Ethiopia, Abudusemed Idris.

"Mereka ingin tampil sebagai diri sendiri, tidak terintimidasi oleh budaya lain. Jadi jika menyangkut pengaruh budaya barat, mereka tetap berpikir itu adalah milik mereka, budaya kami adalah milik kami," imbuh Idris.

Tradisi Kuno

Sebagai hasilnya, beberapa tradisi tetap dijalankan seperti ribuan tahun silam. Terutama festival yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan, di mana ribuan penduduk bernyanyi dan berpesta selama tiga hari.

"Kami takut kami akan kehilangan tradisi ini suatu saat nanti dan kami akan menangis," kata Amir Ridwan, sembari duduk di lantai beralaskan tikar dan mengunyah Khat, tanaman lokal. Ridwan menggunakan Facebook untuk berkomunkasi dengan para pemuda Harar: Ia mengajak kaum muda untuk tidak jengah mempelajari sejarah dan budaya sendiri.

"Semua bergantung pada mereka, pada kita semua untuk mempertahankan budaya dan tradisi dengan apapun yang kami miliki," katanya.

Sumber: dw.de

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO