"Kalau dari PDAM, biaya pemasangannya saja Rp1.300.000 belum beban bulanan yang mencapai Rp 50.000 lebih," tandasnya.
Biaya yang dikenakan oleh HIPPAM sendiri digunakan untuk operasional sehari-hari, biaya perawatan, listrik, dan upah pegawai. Sehingga, masyarakat sangat diuntungkan dengan adanya HIPPAM, terlebih sebentar lagi akan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Akan sangat diuntungkan sekali jika ada BUMDes, kami bisa lebih maksimal dalam bekerja," pungkasnya.
Camat Gayam Akhmad Yusuf yang hadir dalam serah terima acara itu mengucapkan terima kasih kepada EMCL atas komitmennya menyalurkan program kemasyarakat kepada masyarakat di sekitar operasi. "Ini patut kita apresiasi dan dukung bersama," ungkapnya.
Kegiatan serah terima juga disertai penanaman pohon gayam di sekitar sumber air. Sebagai pohon penyerap air paling baik, diharapkan bisa menjaga kelestarian sumber air.
Selain Camat, hadir pula Perwakilan EMCL, Kapolsek Gayam, Danposramil Gayam, Kepala Puskesmas Gayam, Pengurus Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) Desa Gayam, tokoh masyarakat dan tokoh agama dari Desa Gayam. (wan/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News