Terkait hal ini, Humas RSUD Kabupaten Trenggalek Sujiono meminta kepada masyarakat yang mendapati suster judes serta pelayanannya kurang memuaskan saat melakukan perawatan, agar melapor pada pihak manajemen RSUD.
"Saya berharap jika ada suster yang judes, bisa langsung dilaporkan pada kami. Laporan tersebut pasti kita tindaklanjuti," janjinya ketika ditemui di gedung RSUD Trenggalek, Kamis (7/12).
Namun Sujiono mengingatkan agar laporan dari masyarakat tersebut hendaknya benar-benar valid dan didukung data yang akurat. "Ketika melaporkan hendaknya disertai tanggal dan jam berapa peristiwa itu terjadi. Serta yang lebih spesifik lagi, masyarakat diharapkan merekam dan mencatat nama suster yang judes," imbaunya.
Ketika ditanya terkait banyaknya perawat atau suster di RSUD Trenggalek yang ditengarai judes, Sujiono enggan menjawab. Ia hanya menerangkan bahwa pihak manajemen tiap tahunnya telah menggelar uji kredensial atau uji kompetensi untuk para perawat.
"Dalam uji kompetensi tersebut telah kita ajarkan bagaimana cara memberikan infus pada pasien, bagaimana cara melakukan suntik, serta bagaimana cara berkomunikasi. Ini semua tiap tahun kita gelar," terangnya. (man/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News