BLITAR, BANGSAONLINE.com - Tanggul sungai Unut di kecamatan Sutojayan kembali jebol setelah diguyur hujan deras. Akibat jebolnya tanggul sungai Unut itu, tiga desa yang berada di sekitarnya terdampak luapan air.
Tiga wilayah terdampak tersebut, yaitu Kelurahan Sutojayan, Desa Bacem, dan Desa Sumberejo Kecamatan Sutojayan. Bahkan Jumat (24/11) lalu, luapan air merendam sejumlah persawahan warga di daerah hingga masuk ke pemukiman warga.
BACA JUGA:
- Resmikan 68 Huntara dan Jembatan di Blitar, Khofifah: Insyaallah Warga Hidup Tenang, Aman, Nyaman
- Hujan Disertai Angin Robohkan Pohon Beringin di Alun-Alun Kota Blitar
- Hujan Puting Beliung Akibatkan Sejumlah Bangunan di Blitar Rusak
- Resmikan Kampung Indah Purworejo Blitar, Gubernur Khofifah: Lokasinya Aman dan Nyaman
Namun kondisi ini tidak berlangsung lama. Kondisi air di pemukiman sudah surut. Saat ini hanya menyisakan rendaman air di persawahan warga.
Dikonfirmasi terkait hal itu bupati Blitar Rijanto mengatakan bahwa sebenarnya Pemkab Blitar sudah mengusulkan ke menteri PU untuk dilakukan normalisasi sungai. Bahkan hal itu sudah diusulkan sejak dua tahun lalu. Tanggul sungai sepanjang 3 Km itu selama ini memang hanya merupakan tanggul tradisional yang dibuat dari sesek bambu dan karung pasir.
"Keadaanya memang terjadi pendangkalan dan penyempitan sungai. Jika tidak dinormalisasi akan tetap seperti ini. Meskipun hujan gak deras jika terjadi dalam waktu lama misalnya semalaman hujan, ya akan tetap menyebabkan air meluber dan tanggul jebol. Bahkan bisa menyebabkan banjir menggenangi permukiman warga dan area persawahan," ungkap Rijanto, Minggu (26/11).
Untuk sementara Pemkab Blitar akan membangun tanggul darurat serta melakukan pengerukan di lokasi yang mengalami pendangkalan cukup tinggi sambil menunggu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas melakukan normalisasi.