Wow, Kakek Lulusan SD di Blitar ini Mampu Ubah Sampah jadi 3 Jenis Bahan Bakar

Wow, Kakek Lulusan SD di Blitar ini Mampu Ubah Sampah jadi 3 Jenis Bahan Bakar Muryani saat mempraktekkan proses penyulingan sampah plastik menjadi BBM. foto: AKINA/ BANGSAONLINE

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Usia bukan halangan untuk berinovasi. Hal itu dibuktikan Muryani (59). Kakek tujuh cucu ini bisa mengubah sampah plastik menjadi tiga jenis bahan bakar minyak, yakni premium, solar, dan minyak tanah.

Di bank sampah Jalan Joyo Boyo 09 Kelurahan/Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar, Muryani yang sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan mengolah sampah-sampah plastik menjadi bernilai ekonomis. Usahanya ini hanya berbekal ilmu yang diajarkan ayahnya, jika semua plastik mengandung gas. Dari situ, kakek yang tidak lulus SD ini berpikir keras untuk merakit alat tersebut.

"Sudah saya coba berkali-kali namun sering gagal. Nah tahun 2009 lalu setelah berkali-kali gagal, alat ini bekerja sesuai yang saya harapkan, bisa mendaur ulang sampah plastik jadi tiga jenis bahan bakar ," jelas Muryani, Minggu (5/11).

Muryani menjelaskan proses yang dilakukan untuk menghasilkan BBM melalui destilator diawali dengan memilih dulu sampah plastiknya, terutama yang bening atau tidak berwarna. Lalu dijemur sampai kering.

Dengan kapasitas destilator 10 kg plastik, paparnya, 60% akan disuling menjadi solar, 25% menjadi premium dan 15% disuling menjadi minyak tanah. Proses penyulingan ini membutuhkan waktu empat jam dengan suhu panas 200 derajat celcius.

"Setiap kali proses penyulingan, destilator bisa menghasilkan sebanyak 6 liter solar, 2,5 liter premium dan 1,5 liter minyak tanah," jelasnya.

BBM karya Muryani yang diberi nama BBM plast tersebut ternyata juga sudah banyak diminati warga. Muryani mengaku banyak tetangganya yang menunggu akan BBM Plast karena harganya lebih murah dan tidak berpengaruh pada kinerja mesin sepeda motor.

"Untuk tiga jenis BBM Plast ini masing-masing harganya Rp 7 ribu per liter untuk premium, Rp 6500 per liter untuk solar dan Rp 9500 untuk minyak tanah," jelas Muryani.

Saat ini Muryani mengaku sedang mengurus hak paten untuk destilator buatannya. Selain menambah nilai ekonomis sampah plastik, mesin suling Muryani juga menjadi satu solusi mengatasi pencemaran lingkungan, akibat tidak terurainya limbah sampah plastik. (blt1/tri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO