​Kiai Tak Cuma Perintah Khofifah Maju Pilgub, Tapi Berkoban Harta untuk Biaya

​Kiai Tak Cuma Perintah Khofifah Maju Pilgub, Tapi Berkoban Harta untuk Biaya KH Dr Asep Saifuddin Chalim

"Nanti abis maghrib istighotsah di Sidoarjo yang mendatangkan warga Muslimat NU dan kiai-kiai dari Sidoarjo," jelas Kiai Asep Saifuddin sembari menegaskan bahwa acara istighotsah Kubro di Sidoarjo ditempatkan di Gedung Rohmatul Ummah milik PCNU Sidoarjo.

Ketua Umum Pergunu Pusat ini menjelaskan bahwa kader-kader Muslimat NU sangat militan dan tidak pragmatis. ”Untuk acara istighotsah ini mereka (Muslimat NU) bawa makanan sendiri-sendiri yang dimasak di masing-masing ketua PAC-nya, kecuali di Sidoarjo,” katanya. PAC adalah Pimpinan Anak Cabang Muslimat NU atau setingkat kecamatan.

Ia menjelaskan bahwa acara istighotsah kubro ini akan digelar di semua kota dan kabupaten se-Jawa Timur. ”Saya yang biayai. Saya tak cari untung tapi siap berkorban harta untuk perjuangan,” kata kiai yang memang terkenal kaya raya dan dermawan ini.

Kiai Asep memang beda. Jika umumnya calon gubernur memberi dana kepada lembaga atau pesantren yang ditempati acara, Kiai Asep justru sebaliknya. Ia malah menyumbang dan memfasilitasi secara istimewa. Dan ini bukan hanya dilakukan pada calon gubernur, tapi semua event yang dianggap perjuangan, terutama NU. Karena itu ia menantang semua organ NU untuk menggelar acara di pesantrennya.

”Kalau untuk acara NU saya yang akan menanggung biayanya. Mulai dari konsumsi, souvenir seperti sarung, sajadah, tas dan bahkan uang transportnya saya yang nanggung,” katanya.

Karena itu, kalau Kiai Mutawakkil menyatakan Gus Ipul tak minta dukungan kiai, tapi kiai yang memerintahkan Gus Ipul maju, Kiai Asep menegaskan bahwa kiai-kiai yang kini mendukung Khofifah bukan hanya memerintah Khofifah maju, tapi juga sekaligus membiayai Khofifah demi perjuangan rakyat Jawa Timur ke depan. Kiai Asep bahkan mengisyaratkan bahwa seorang kiai harus selalu menempatkan tangan di atas, yakni selalu memberi, bukan nunggu sumbangan, apalagi meminta.

Dari mana dananya kiai? Apa dari pemerintah? ”Saya justru tak pernah minta-minta sumbangan kepada pemerintah. Di mana-mana saya selalu tegaskan pondok pesantren jangan minta-minta sumbangan kepada pemerintah. Pondok pesantren jangan menggantungkan biaya kepada pemerintah. Malu. Kita harus punya harga diri. Kiai harus punya harga diri. Pondok pesantren harus mandiri. Saya membangun pesantren saya bermiliar-miliar tak pernah minta sumbangan pada pemerintah. Kalau ada orang atau pemerintah mau menyumbang pesantren saya, istri saya langsung menentang. Istri saya langsung keluar ikut-ikutan menentang,” katanya.

Lalu dari mana uangnya kiai? “Orang bilang saya ini ahli dan pintar mengelola pendidikan. Padahal semua ini karena faktor berkah. Alhamdulillah penghasilan tiap bulan tak kurang 2 miliiar,” katanya. Kiai Asep memang dikenal kaya raya dan dermawan. (tim) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dulu Banyak Sinis dan Tertawa, Kini Miliki 12.000 Santri, ini Ijazah Amalan Kiai Asep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO