Gubernur Akui Angka Kemiskinan di Jatim hanya Turun 0,08%

Gubernur Akui Angka Kemiskinan di Jatim hanya Turun 0,08% Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat upacara 17 Agustus di Gedung Negara Grahadi.

Seperti diketahui, Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa menyebut angka kemiskinan pedesaan yang ada di Jawa Timur (Jatim), dari tahun ke tahun selalu berada di peringkat nomor satu se-Indonesia.

Menurutnya, tingginya angka pedesaan di Jatim itu disebabkan karena para petani sudah banyak yang tidak lagi memiliki lahan sendiri.

"Sebagaian besar petani di Jatim adalah buruh tani dengan lahan kurang dari 0,3 hektar," kata Khofifah pada saat menjadi pembicara dalam acara "Halaqah Kebangsaan" di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, di Surabaya, baru-baru ini.

Mensos menjelaskan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut kenaikan garis kemiskinan Jatim di pedesaan selalu lebih tinggi dibanding perkotaan.

"Pada periode September 2014 hingga Maret 2015 tercatat garis kemiskinan di pedesaan Jatim naik sebesar 6,49 persen, sedangkan di perkotaan hanya naik 3,93 persen," ucapnya.

Sepanjang periode September 2016 hingga Maret 2017 penduduk miskin di Jatim hanya menurun 0,01 persen. "Masalah lain yang menjadi tantangan bagi Jawa Timur adalah lebarnya jurang antara si kaya dan si miskin," imbuh perempuan berkerudung itu. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO