BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei di Jawa Timur (Jatim), tentang peta pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim 2018, elektabilitas Saifullah Yusuf tertinggi. Hasil itu pun disyukuri oleh Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Bagi dia, hasil tersebut sebagai petunjuk awal yang sifatnya dinamis dan akan dijadikan sebagai bahan untuk mengambil langkah-langkah ke depan. Gus Ipul berterimakasih dan bersyukur atas apresiasi masyarakat terhadap apa yang telah dilakukan selama ini.
BACA JUGA:
- Bekas Swalayan di Kota Pasuruan akan Dibangun Jadi Rest Area Bernuansa Arafah
- Pesan Wakil Wali Kota Pasuruan di Akhir Tahun Kepemimpinan Bareng Gus Ipul
- Perbedaan Bandeng Jelak dengan Bandeng Juwana Semarang: Kualitas Bintang 5, Harga Kaki Lima
- Cak Imin Sebut Wasekjen PBNU Pengangguran Cari Kegiatan, Gegara Bela Gus Ipul soal Regenerasi PKB
"Jadi (hasil survei,red) tidak sepenuhnya bisa kita jadikan patokan. Tetapi setidaknya apa yang tergambarkan di dalam survei-survei itu bisa menjadi bahan perenungan kami. Survei tersebut baru sebatas data awal," ucap Gus Ipul saat menghadiri pengajian umum di Kecamatan Gayam, Bojonegoro, Selasa sore (13/6/17).
Menurutnya, yang lebih penting adalah memperkuat persatuan saat Pilgub nanti. "Kita boleh bersaing tetapi persatuan juga harus menjadi pertimbangan utama. Semangat itulah yang ada di dalam surat para kiai yang diberikan kepada PKB pada awal mulanya. Kemudian diminta untuk disampaikan ke partai-partai lain, dan alhamdulillah sambutan partai bagus," paparnya.
"Sekali lagi bahwa hasil survei-survei itu sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan arah dan sejalan dengan aspirasi para ulama serta masyarakat jawa timur," tegasnya.
Sekadar diketahui, hasil survei yang dilakukan lembaga survei Indikator menempatkan Gus Ipul sebagai bacalon dengan elektabilitas tertinggi disusul Tri Rismaharini dan Khofifah Indar Parawansa. Ketiga tokoh tersebut masing-masing mencatatkan 13,1 persen untuk Gus Ipul, disusul Risma dan Khofifah masing-masing 9,7 persen dan 5,8 persen. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News