Pustaka Tebuireng Terbitkan Memoar Tokoh NU yang Terlupakan

Pustaka Tebuireng Terbitkan Memoar Tokoh NU yang Terlupakan

Nyai Farida juga menuturkan bagaimana ibu-ibu muslimat era 1960-1970-an seperti Nyai Asmah Syahruni, Nyai Saifuddin Zuhri, dan Nyai Solichah Wahid berjuang memberdayakan kaum perempuan melalui Muslimat NU.

"Saat berdiskusi, mereka bisa berdebat hingga menggebrak meja. Tapi, ketika keluar ruangan, mereka kembali menjadi sahabat, kawan, dan teman berjuang," ungkap kakak kandung Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ini.

Sementara itu, Wakil Direktur Program Pascasarjana UINSA Surabaya Masdar Hilmy juga mengapresasi buku terbitan Pustaka ini karena tidak hanya menjelaskan kebaikan dan peran positif tokoh-tokoh yang diulas, tapi juga menceritakan sisi lain dalam kehidupan mereka. "Generasi sekarang harusnya mampu keluar untuk melawan resiko, bukan malah memanjakan diri dengan perkembangan teknologi yang semakin masif," tuturnya.

Peluncuran buku yang digelar di Gedung Pascasarja UINSA Surabaya itu dibanjiri ratusan mahasiswa. Tampak hadir, Direktur Pascasarjana UINSA Surabaya Husen Azis, sesepuh alumni Pesantren yang juga mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya M. Ridwan Nasir, dan guru besar Universitas Negeri Surabaya Ali Haidar.

Acara tersebut digelar hasil kerjasama Pustaka dengan Pascasarjana UINSA dan Komunitas Baca Rakyat (Kobar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO