PC IPNU-IPPNU Tuban Selenggarakan "Petilasan" di Ponpes Sunan Bejagung

PC IPNU-IPPNU Tuban Selenggarakan "Petilasan" di Ponpes Sunan Bejagung

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama dan Ikatan Pelajar Perempuan Nahdhatul Ulama (PC IPNU-IPPNU) Tuban menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Tinggi Pelajar dan Santri atau yang dikenal dengan nama 'Petilasan', Minggu (2/4).

Kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban ini, sekaligus memperingati Hari lahir IPNU ke-63 dan IPPNU ke-62 tahun.

Acara berlangsung selama 2 hari dan diikuti sebanyak 40 peserta yang merupakan kader terbaik IPNU-IPPNU perwakilan dari pimpinan anak cabang masing-masing kecamatan.

Dengan mengusung tema “Pelajar Bumi Wali Berkarakter Islami, Bersinergi Membangun NKRI” Petilasan ini juga wajib diikuti oleh calon duta pelajar yang akan berkompetisi dalam Jambore Pelajar dan Santri di Kecamatan Rengel April mendatang.

Petilasan merupakan salah satu bentuk pengkaderan nonformal di PC IPNU-IPPNU kabupaten Tuban, bertujuan untuk menggali potensi dan bakat para kader nahdliyin untuk berperan aktif sebagai duta pelajar IPNU-IPPNU.

"Tindak lanjut dari pelatihan ini nanti diikutkan lomba duta pelajar dan pelajar cerdas," kata ketua IPNU Tuban, Sutrisno.

Menurut dia, petilasan juga untuk membentengi para kader dari aliran radikal yang kini makin berani muncul secara terang-terangan di kabupaten Tuban. PC IPNU Tuban dengan tegas menolak adanya gerakan radikal yang berbahaya bagi keutuhan NKRI.

"Kami tolak tegas adanya paham radikal dengan petilasan ini," jelasnya.

Peserta dibekali wawasan dengan beberapa materi yang disampaikan dalam pelatihan antara lain, Ke-NU-an, Ke-Aswajaan, Ke-IPNU-IPPNU-an, Kebangsaan, Fashion, Etika dan Kepribadian serta Public Speaking.

Peserta sangat antusias dalam menerima seluruh materi. Hal ini terlihat dari keaktifan para peserta ketika berdiskusi. Keberanian berbicara di depan umum diasah dengan adanya presentasi dari perwakilan peserta untuk mereview materi yang telah diterima.

"Keterampilan public speaking itu bisa dikembangkan dengan cara praktek dan latihan," sambung Sutrisno.

Sementara itu, pengurus IPPNU, Mariyatul Qitbiyah mengungkapkan, bahwa di sebelumnya sering ragu dan gugup untuk berlatih bicara di depan umum. Namun, dengan mengikuti kegiatan ini, ia merasa jauh lebih baik dan berani dalam bicara di depan umum.

“Ini Petilasan yang kedua. Saya berharap kegiatan ini akan selalu ada di setiap rangkaian Harlah di tahun-tahun mendatang,” tutupnya.(gun/wan/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO