Semen Indonesia Bagikan 40 Persen Keuntungan

Semen Indonesia Bagikan 40 Persen Keuntungan Para jajaran komisaris dan direksi PT. Semen Indonesia

5. Direktur Pengembangan Usaha & Litbang: Budi Siswoyo

6.Direktur Enjiniring & Proyek: Aunur Rosyidi

7. Direktur SDM & hukum: Agung Yunanto

Sementara kinerja Perseroan Pada tahun 2016, konsumsi semen domestik di Indonesia tercatat 62,00 juta ton atau relatif sama dengan tahun 2015 sebesar 61,99 juta ton.

Volume penjualan domestik Perseroan di tahun 2016 tercatat sebesar 25,8 juta ton. Hasil penjualan tersebut menunjukkan dominasi Perseroan di pasar domestik, di mana dengan porsi kapasitas domestik yang turun 4.5 persen dari 37,5 persen menjadi 33,0 persen. Perseroan mampu menguasai pasar domestik hingga 41,7 persen.

"Angka ini mengkonfirmasi kemampuan Perseroan bersaing melalui kekuatan brand dan jaringan distribusi handal serta memiliki utilisasi operasi 89 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri sebesar 65 persen," kata Dirut PT. SI Rizkan Chandra.

Implementasi ekspansi regional Perseroan memberikan kenaikan penjualan regional sebesar 25 persen dari 2,6 juta ton pada tahun 2015, menjadi 3,3 juta ton pada tahun 2016. Dengan demikian, porsi penjualan regonal Perseroan meningkat dari 9 persen menjadi 11 persen.

Di tengah ketatnya persaingan domestik, Perseroan mampu mencatatkan kenaikan pendapatan bisnis beton sebesar 109 persen, dari Rp 523 miliar menjadi Rp 1.092 miliar.

Selain itu, melalui konsolidasi bisnis distribusi dan logistik, Perseroan telah mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp. 800 miliar pada tahun 2016.

Sedangkan dalam rangka mengoptimalkan keunggulan strategis Perseroan di masa yang akan datang, hingga 31 Desember 2016 Perseroan melakukan pengembangan kapasitas bisnis, antara lain, menyelesaikan Proyek Pabrik Semen Rembang dengan kapasitas 3 juta ton.

Progres pembangunan pada 31 Desember 2016 mencapai 98,75 persen. Seluruh perijinan untuk operasional pabrik telah diperoleh dan ditargetkan memasuki produksi komersial pada semester I 2017, dengan estimasi biaya penyelesaian mencapai Rp 4,98 triliun.

Menyelesaikan proyek Pabrik Semen Indarung VI dengan kapasitas 3 juta ton, dengan estimasi biaya penyelesaian mencapai Rp 4,2 triliun.

Menyelesaikan pembangunan Proyek Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Tuban yang dapat menghasilkan listrik kurang lebih 30,6 MW dan mengurangi emisi gas CO2 sebesar 122.358 ton/tahun, serta dapat menghemat biaya operasional listrik sebesar 120 miliar/tahun.

Menyelesaikan pembangunan Grinding Plant dana pabrik Ground Granulated Blast Furnace Slag di Cigading.

Membangun tambahan packing plant di Maluku Utara dan Bengkulu. Membangun tambahan fasilitas produksi baru di Aceh dan Kupang dengan kapasitas total 5 juta ton, yang ditargetkan selesai tahun 2021.

Menyelesaikan program-program Upgrading fasilitas eksisting untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kinerjanya.

(Persero) Tbk telah berhasil melaksanakan Proyek CDM melalui pemanfaatan biomasa sebagai bahan bakar alternatif di Pabrik Tuban 1 dan 3. Sampai dengan Februari 2016, jumlah biomasa yang telah dipergunakan sebesar 275.778 ton. Biomasa yang dipergunakan berasal dari sekam padi dan cocopeat.

Perseroan juga telah melakukan penyerahan secara simbolis Emission Reduction Certificate kepada Duta Besar Swedia pada 16 Januari 2017.

Penyerahan sertifikasi ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan jual beli Certified Emission Reduction (CER) antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dengan Pemerintah Swedia melalui Swedish Energy Agency.

Semen Indonesia telah berhasil melakukan Proyek Clean Development Mechanism (CDM) melalui subtitusi batubara dengan bahan bakar alternatif dari biomasa di Pabrik Tuban. Melalui Proyek CDM.

Keberhasilan Proyek CDM (Persero) Tbk terbukti dengan diterbitkannya Certified Emission Reduction (CER) oleh United Nations Framework Convencion on Climate Change (UNFCCC) pada tanggal 12 Desember 2016, dengan total penurunan emisi sebesar 213.717 tonCO2eq. Berdasarkan ERPA, jumlah CER yang diperjualbelikan tahap pertama sebesar 193.536 tonCO2eq dengan periode monitoring Januari 2013 Februari 2016.

CER merupakan satuan penurunan emisi gas rumah kaca (CO2) yang dilakukan di negara-negara berkembang. CER tersebut dikonversikan menjadi sebuah kredit (issuance) yang dapat dibeli oleh negara-negara maju melalui UNFCCC. Setiap CER berarti telah melakukan penurunan emisi sebesar 1 tonCO2eq.(hud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO