Sawah Terendam, Petani Bojonegoro Alih Profesi Jadi Pencari Ikan

Sawah Terendam, Petani Bojonegoro Alih Profesi Jadi Pencari Ikan Warga sedang berangkat memasang jaring di sawah dengan menaiki bambu rakit atau perahu getek. foto: EKY NURHADI/ BANGSAONLINE

SUASANA Pagi itu riuh sekali. Sinar matahari yang baru terbit menambah semangat warga sekitar dalam beraktifitas. Warga Dusun Manding, Desa Temu, Kecamatan Kanor, Bojonegoro sedang sibuk melepaskan ikan yang tersangkut di jaring mereka.

Warga setempat saat musim penghujan seperti saat ini mayoritas menjadi nelayan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga bergantung pada mencari ikan. Bedanya, mereka mencari ikan di sawah dan sungai, bukan di laut.

"Sawah di daerah sini kalau musim hujan selalu banjir, baik air dari kali maupun sungai Bengawan Solo," terang salah satu pencari ikan, Ahmadi kepada Bangsaonline.com, Sabtu (25/2).

Amadi menjelaskan, hampir 90℅ warga dusun setempat bergantung pada mencari ikan. Itu setelah warga sekitar tidak punya pekerjaan lain, selain bertani padi. Namun demikian, padi yang menjadi andalan mereka mati setelah diterjang banjir luapan sungai Bengawan Solo pada awal Desember 2016 lalu.

"Setelah banjir itu sampai saat ini kami belum bisa menanam padi lagi. Karena sawah kami masih tergenang air. Ya, karena sawah di sini datarannya rendah, sekali Bengawan Solo banjir sawah langsung banjir lagi," papar dia.

Sawah di dusun setempat tampak penuh air bak lautan kecil. Ternyata, warga sekitar lebih senang jika air di sawah mereka tidak surut. Sebab, banyaknya air itu membawa berkah tersendiri. Yakni ikan-ikan kecil juga banyak ditemukan.

"Kami malah senang kalau sawahnya terus kebanjiran seperti saat ini. Karena ikan dari juga berdatangan. Yang penting banjirnya tidak sampai masuk rumah," ujar lelaki bernama lengkap Ahmad Suwandi itu.

Ikan yang berhasil ditangkap warga jenisnya antara lain, wader kecil, tawes, gabus dan betik. Warga menangkap ikan liar tersebut dengan berbagai jenis alat, diantaranya jaring, jala dan wuwu. Mereka membeli alat penangkap ikan itu di pasaran sekitar Kecamatan Kanor dan Baureno.

"Tiap orang memasang 20 hingga 40 pijer (jaring,red). Per satu biji itu panjangnya 20 meter, jadi ya panjang sekali," katanya menerangkan.

Klik Berita Selanjutnya

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO