Bina Desa Malang Diawali Bersama PGRI, Bupati Ajak Guru Bersyukur

Bina Desa Malang Diawali Bersama PGRI, Bupati Ajak Guru Bersyukur

MALANG, BANGSAONLINE.com - Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna didampingi Wakil Bupati Malang H. M. Drs. Sanusi, MM menggelar Bina Desa (Bakti Sosial Menata Desa) ke-1, tahun 2017 di Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo. Kegiatan diawali dengan pembinaan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Komite SD se-Kecamatan Poncokusumo, di UPT Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan Poncokusumo.

Bung Rendra -sapaan bupati-mengaku bersyukur bisa bersama-sama dengan para anggota PGRI di wilayah Kecamatan Poncokusumo. Terlebih, mereka ikut mendukung program pembangunan Pemkab Malang, melalui visi Madep Manteb Manetep. Tampak hadir pada kegiatan yang dilengkapi penyerahan 250 paket sembako dan bedah 3 unit rumah, yakni Kapolres Malang, Dandim 0818 Baladhika Jaya, kepala SKPD Kabupaten Malang, dan Ketua PGRI Kabupaten Malang.

“Gambaran guru tidak lagi seperti yang digambarkan pada lagu Umar Bakri milik Iwan Fals karena sekarang tunjangannya lancar. IGTKI juga tunjangannya lancar, IGRA sudah disiapkan tunjangan meski belum dicairkan dari pemerintah desa, meskipun tidak besar tetapi patut disyukuri,” ucapnya.

Bung Rendra mengisahkan, tidak ada lagi guru yang terlambat meraih gaji dan tunjangannya, tidak ada lagi guru yang membagi waktunya dengan ngojek. Pasalnya, kesejahteraan guru diperhatikan pemerintah. Namun, ia tetap mengajak para guru menegakkan kedisiplinan dan menyesuaikan model pendidikan dengan perkembangan zaman modern saat ini.

“Disiplin harus ditegakkan, mulailah segala sesuatunya dari disiplin. Terima kasih juga pada para guru atas dedikasinya. Anak didik kita merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa ini, dari Presiden hingga ke bawah. Jangan sampai ada kekerasan dalam pengajaran kepada anak didik, jangan disakiti baik fisik dan hatinya,” tegas Bung Rendra.

“Sakitnya hati itu akan membekas dan terlebih sampai trauma kejiwaan. Model pendidikan pengajaran lembaga sekolah itu sudah berbeda jauh dengan jaman dahulu. Selain itu, PGRI punya posisi strategis sebagai pencetak cendekiawan, namun guru juga ada di tengah-tengah masyarakat, baik guru umum dan ngaji. Namanya guru diakui sebagai sosok tempat untuk mencari solusi dan menjadi teladan,” pungkas Bung Rendra. (thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO