Kemenhub Tambah Kapal Perintis untuk Keperluan Mudik Tahun Depan

Kemenhub Tambah Kapal Perintis untuk Keperluan Mudik Tahun Depan Menhub Ignasius Jonan didampingi Gubernur Jatim Soekarwo, berdialog dengan penumpang kapal untuk keperluan balik. foto: DEVI F A/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, ada tantangan besar untuk pembatasan jumlah penumpang atas dasar perhitungan keselamatan pelayaran.

Maka, akan dihitung kapasitas kapal. Kalau sudah berlayar tidak boleh mengangkut kargo. Oleh karena itu Pemerintah Pusat melalui , berencana akan menambah kapal perintis guna menampung warga yang akan mudik dan balik, untuk hari raya tahun depan.

Pernyataan ini disampaikan Ignasius Jonan, di sela-sela sidak ke Gapura Surya, Senin (11/7).

"Pemerintah telah membangun kapal perintis sebanyak 70 buah. Dan nanti ada beberapa akan ditempatkan di provinsi Jawa Timur guna membantu arus mudik dan balik," kata Ignasius Jonan, didampingi Gubernur Jatim Soekarwo.

Menurutnya, kapal perintis memang direncanakan untuk melayani penumpang lebaran Idul Fitri. Namun Jonan juga mengatakan, bila ternyata Pemprov Jatim membutuhkan segera kapal perintis, maka bisa saja sebelum jadwal yang ditentukan. "Bila butuh untuk dibuat melayani ke Masalembu Madura, tapi juga pelayaran ke tempat lain," ujarnya.

Ia melanjutkan, estimasi pengguna secara nasional untuk bus umum tahun ini mencapai 4,3 juta turun 7 persen. Kapal penyeberangan 3,6 juta naik 5-6 persen.

Untuk kapal laut turun 14 persen atau sekitar 800 lebih penumpang, dan kereta api mencapai 4-5 juta penumpang atau naik 3-4 persen. Sedangkan kapal udara, penumpangnya naik 5,6 juta atau hampir naik 10 persen dari tahun lalu. "Total per moda untuk angkutan lebaran paling besar adalah pesawat. Berarti pendapatan masyarakat lebih besar kan," ujarnya.

Untuk turunnya penumpang angkutan bus umum, Jonan menyatakan bahwa hal ini karena kurangnya pemerintah daerah mengurusi terminal dan angkutan bus itu sendiri.

"Coba tanyakan ke penumpang, pilih mana naik kereta atau bus bila tujuan Jakarta ke Surabaya, pasti lebih banyak kereta karena kenyamanan stasiun dan angkutan ini diperhatikan betul. Untuk bus kadang gak diperhatikan perawatan seperti ban gundul atau gak lengkapnya surat," tukasnya. (dev/ros) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO