Antisipasi Kelangkaan Pupuk bagi Petani Tembakau, Dishutbun Diminta Cari Terobosan Baru

Antisipasi Kelangkaan Pupuk bagi Petani Tembakau, Dishutbun Diminta Cari Terobosan Baru

Kebutuhan pupuk itu untuk ploting area tanaman tembakau eluas 21.893 hektar dengan target produksi 13.136 ton, kenaikan tersebut setara 3,80 persen dari musim tanam tahun 2014 yang hanya 21.093 hektar. Tahun ini mengalami peningkatan menjadi 28.579 hektar dengan target produksi 14.366 ton.

Kepala Bidang Perkebunan Dishutbun Sumenep, Joko Suwarno mengatakan, meskipun pertengahan bulan ini diprediksi petani mulai melakukan pembibitan, dirinya belum mengetahui kebutuhan pupuk yang dibutuhkan petani tembakau tahun 2016.

”Kami belum tahu pasti kebutuhan pupuk, berapa kebutuhan di tegalan dan berapa kebutuhan di sawah,” jelasnya.

Dikatakan, untuk memenuhi kebutuhan petani tembakau Dishutbun akan memberikan bantuan pupuk, baik ZA, NPK, maupun pupuk cair. Pihaknya memastikan bantuan tersebut dipastikan tidak mencukupi terhadap kebutuhan petani. ”Jadi, kekurangannya petani bisa beli di kios. Karena kami tidak seperti Dinas Pertanian,” segahnya.

Sementara itu, Kepala Dispeta Sumenep Bambang Heriyanto memastikan tidak akan terjadi kelangkan pupuk bersubsidi. Tahun ini Sumenep mendapatkan kuota sebanyak 26 ribu ton urea. Kuota tersebut mengalami peningkatan dibadingkan tahun 2015 yang hanya sebanyak 24 ton lebih.

Selain itu, kuota pupuk jenis lain ada yang mengalami peningkatan, yakni SP 36 sebanyak 6.565 ton, ZA sebanyak 7.433 ton, Ponska sebanyak 6.740 ton dan pupuk organik sebanyak 3.393 ton.

Untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk, pihaknya mengklaim sudah sering melakukan sosialisasi kepada petani untuk penggunaan pupuk organik.

Sedangkan pengawasan pendistribusian, ke depan akan terus koordinasi dengan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) yang dikomandani oleh Sekretaris Daerah (Sekda), dan melibatkan dari unsur Polri, TNI, dan Kejaksaan.

”Kami yakin petani tidak akan kekurangan pupuk. Kalau urea tidak ada kan masih ada pupuk jenis lain, apalagi sekarang penggunaan pupuk organik sedang digalakkan,” tukasnya. (fay/jiy/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO