Maju Cagub atau Tidak, Tunggu Perkembangan, Gus Ipul Down?

Maju Cagub atau Tidak, Tunggu Perkembangan, Gus Ipul <i>Down</i>? SAAT MASIH MESRA: Menteri Marwan Jafar, Rois Syuriah PWNU Jatim KH Miftakhul Akhyar, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Ketua DPW PKB Jatim Halim Iskandar dan Wagub Saifullah Yusuf, di makam pendiri NU KH Bisri Syansuri di Ponpes Mambaul Maarif Denanyar Jombang. foto: suryaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Majunya HA Halim Iskandar sebagai calon gubernur Jawa Timur dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tampaknya menjadi pukulan telak bagi Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Maklum, jika Halim Iskandar benar-benar running pilgub, Gus Ipul tak bisa menjadikan PKB sebagai kendaraan politik. Padahal awalnya Gus Ipul sangat berharap PKB bisa menjadi tiket sekaligus kendaraan politik untuk running dalam pilgub 2018 nanti.

Kini Gus Ipul pun tampaknya juga realistis. "Saya masih menunggu perkembangan untuk maju atau tidak. Masih ada waktu memastikannya," ujarnya, Jumat (15/1/2016).

PKB yang kini dipimpin kakak-adik (Halim Iskandar dan Muhaimin Iskandar) memang sudah mengumumkan Halim Iskandar sebagai calon gubernur Jawa Timur dari PKB. Thoriqul Haq, sekretaris DPW PKB Jawa Timur, saat mengumumkan pencalonan Halim Iskandar samasekali tak menyebut nama Gus Ipul.

Karena itu mudah dipahami jika saat Muktamar NU ke-33, Gus Ipul sangat mesra dan “runtang-runtung” dengan petinggi PKB – terutama Muhaimin Iskandar dan Halim Iskandar – kini mulai renggang. "Sampai sekarang saya belum kepikiran di Pilkada dan menyerahkan semua kepada Allah SWT. Saya masih akan Istikharah untuk memastikannya," ucap wakil gubernur Jawa Timur itu seperti dikutip Antara.

Indikasi Gus Ipul menginginkan PKB sebagai kendaraan politik sejatinya terbaca sejak beberapa bulan lalu. Tepatnya, saat memberikan sambutan pembukaan Bahtsul Masail yang digelar PWNU Jatim di Pondok Pesantren Mambaul Maarif (PPMM) Denanyar, Jombang, Sabtu (4/4/2015) sore. Saat itu ia minta Halim Iskandar untuk tidak tergoda mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jatim.

“Gus Halim sudah pas di legislatif, karena ahlinya. Beliau dua periode menjadi Ketua DPRD Jombang, lalu satu periode Wakil Ketua DPRD Jatim. Dan kini naik jadi Ketua DPRD Jatim. Jadi saya minta istiqomah, tetap di legislatif, tidak tergoda ‘nyalon’ gubernur,” seloroh Gus Ipul seperti dikutip suryaonline.

Perkataan bernada “permohonan” ini disambut tawa ratusan undangan yang memenuhi aula PPMM. Halim sendiri hanya senyum-senyum saja, menanggapi perkataan Ipul yang dilontarkan dengan setengah bercanda.

‘Candaan’ Gus Ipul sendiri bermula ketika dia bercerita tentang kondisi Jatim yang berbeda dengan DKI Jakarta. Menurutnya, kondisi Jatim dan DKI bertolak belakang.

“Di DKI gubernur dan DPRD-nya berantem, tapi di Jatim tidak seperti itu. Ini karena ketuanya, Gus Halim ini, sangat paham dengan tugas legislatif. Tak hanya paham di luarnya, tapi sampai detil beliau paham, dan menguasi persoalan,” kata Gus Ipul.

Pembukaan Bahtsul Masail di Denanyar itu selain dihadiri Gus Ipul, juga tampak Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar, serta KH Miftakhul Akhyar yang saat itu menjabat Rais Syuriah PWNU Jatim.

Sementara Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kader (OKK) DPD Partai Demokrat Jatim Hartoyo mengaku bahwa partainya sedang mencari kader terbaik yang kualitasnya setara atau hampir sebanding dengan Gubernur Jatim Soekarwo.

Figur yang diharapkan Partai Demokrat, kata dia, yakni orang yang dapat menjaga provinsi tetap kondusif dan memiliki komunikasi politik yang bagus dengan partai politik maupun publik.

"Ini diperlukan agar pembangunan di Jawa Timur bisa berkesinambungan. Artinya, apa yang sudah baik di era kepimimpinan Pakde Karwo bisa dilanjutkan," kata pria ketua Fraksi PD DPRD Jatim tersebut.

Kendati mengutamakan kader, lanjut dia, bukan berarti menutup peluang tokoh bukan kader untuk diusung karena nanti akan ada proses penjaringan sebelum mengusung pasangan calon.

"Silakan Gus Ipul mau maju dari Demokrat. Begitu juga Khofifah Indar Parawansa. Siapa pun bisa saja diusung asalkan sesuai dengan harapan partai dan melalui mekanisme penjaringan berlaku," katanya.

Namun sumber di Partai Demokrat menuturkan bahwa Soekarwo sebagai ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur lebih sreg Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur Jawa Timur. (ant/sur/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO