MALANG, BANGSAONLINE.com - 118 kantor gedung rehabilitasi IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) yang dibangun oleh pemerintah RI dari anggaran Kemensos, salah satunya di Yayasan Bahrul Maghfiroh asuhan KH Lukmanul Karim, diresmikan oleh Menteri Sosial Khofifah Indah Parawansa, Jumat (8/1).
Peresmian ini disaksikan tamu undangan yang hadir seperti HM Anton Walikota Malang, Bupati Sidoarjo terpilih Saiful Ilah, Kol.Inf. Fajar Setiawan Danrem 083/BJ, Letkot.Arm Aprianko Suseno Dandim 0833/BJ Kota Malang, anggota DPR RI Moreno Suprapto, Rektor UB Malang Prof. Dr M Bisri (kakak pengasuh Bahrul Maghfiroh) dan masih banyak lagi lainnya.
BACA JUGA:
- Korban Gempa Bumi di Pulau Bawean Gresik Keluhkan Bantuan, Apa yang Terjadi?
- Awasi Pembagian Bansos, Kadinsos Kota Kediri: Kalau Tidak Tepat Sasaran Harap Lapor
- Risma Menangis Ketika Dengar Lansia 90 Tahun di Magetan Tak Terima Bansos
- Risma Dicecar Gelontoran Bansos Jelang Pilpres, Realisasinya Tembus Rp85,53 Triliun
Gedung rehabilitasi IPWL ini nantinya diperuntukan bagi pecandu NAPSA (Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif).
Khofifah dalam kesempatan tersebut menyampaikan pesan dari Presiden RI Jokowi, bahwa target di tahun 2015 adalah merehabilitasi sebanyak 100 ribu penyalahgunaan narkoba. Kemudian di tahun 2016 yaitu 200 ribu.
Khofifah juga menyinggung persoalan lain di antaranya mengenai HIV/AIDS. Saat ini Jawa Timur menempati terbanyak kedua pengidap HIV/AIDS se-Indonesia. “Sungguh sangat ironi sekali. Padahal, Indonesia mayoritas muslim, khususnya Jatim yang banyak Ponpes merupakan basis agama muslim,” heran Ketua Umum PP Muslimat NU.
Ia mengatakan bahwa permasalahan ini menjadi tanggung jawab bersama. “Penghancur masa depan anak bangsa kendati hanya 3 poin, akan tetapi ini bisa menghancurkan dunia sekaligus peradabannya yaitu Narkoba, HIV/AIDS serta minuman oplosan,” beber Khofifah.