Lomba Rias Pengantin di Surabaya, Diwarnai Gendong dan Cium Pasangan

Lomba Rias Pengantin di Surabaya, Diwarnai Gendong dan Cium Pasangan UNDANG TAWA: Salah seorang peserta lomba fashion show yang menggendong pasangannya. foto: bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Setelah melaksanakan nikah massal di Pengadilan Agama Surabaya, sebanyak 100 pasang suami istri mengikuti resepsi massal beserta peragaan busana nikah atau fashion show di Convention Hall yang berlokasi di jalan Arif Rahman Hakim Surabaya, Selasa (22/12).

Satu per satu pasangan mempelai pengantin berlenggak-lenggok mengikuti jalur yang telah ditentukan. Sekilas, tidak ada yang aneh dari acara tersebut. Namun, jika diperhatikan lebih seksama, rata-rata usia mereka berkisar 30 sampai 40 tahunan. Ternyata 100 pasangan pengantin itu bukan model belaka. Melainkan, para peserta nikah massal yang diselenggarakan Dinsos pada 13 November lalu.

“Jadi mereka ini pasangan suami-istri asli, bukan model peraga, peserta dari seluruh Surabaya, bahkan ada juga peserta dari Makassar. Dan untuk tema busana pada kegiatan ini kami bebaskan, terserah pengantin dan periasnya,” terang Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Supomo.

Penampilan peserta nikah massal tersebut tidak kalah dengan model profesional. Demi mencuri perhatian dewan juri, beberapa peserta melakukan aksi nyeleneh. Ada yang berjalan sembari menggendong pasangannya. Ada pula yang menambahkan aksi cium kening di tengah panggung. Kontan, aksi-aksi unik itu dijadikan bahan gojlokan seniman Suro yang saat itu bertindak sebagai MC.

“Ya, bisa diulang lagi ciumannya pak. Yak, lagi….lagi….lagi. Kamera belum dapat. Diulang lagi….. biar juri tahu,” seloroh Suro yang kemudian disambut tawa seisi ruangan.

Staf Dinsos yang juga sebagai pelaksana kegiatan, Aziz Muslim, menuturkan, program nikah massal sudah dilaksanakan rutin sejak 2013. Sedangkan, lomba rias pengantin baru pertama diselenggarakan tahun ini.

Pada penyelenggaraan pertama ini, lomba diikuti oleh 100 perias. Selain itu, juga ada lomba fasion show bagi para pasangan pengantinnya. Untuk fasion show, dia menambahkan, yang dinilai adalah cara berjalan dan bagaimana para pengantin membawakan kostum dan riasannya.

Pj Walikota Surabaya Nurwiyatno dalam sambutannya, mengatakan peserta nikah massal sudah memiliki dokumen yang sah di mata negara berupa akta nikah. Dokumen tersebut, menurut Nurwiyatno, sangat penting sebagai syarat mengurus akta kelahiran anak. Hal itu dipandang penting, lantaran akta kelahiran merupakan prasyarat pengurusan beberapa dokumen untuk berbagai keperluan. Misalnya, surat ahli waris atau pun saat mengurus paspor. Oleh karenanya, Nurwiyatno berpesan kepada seluruh peserta nikah massal agar segera mengurus akta kelahiran bagi anak mereka. (sby2/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO