Musda VII LDII Kota Kediri: Fokus 8 Pengabdian dan Pemilihan Pengurus Baru

Musda VII LDII Kota Kediri: Fokus 8 Pengabdian dan Pemilihan Pengurus Baru Ketua Ponpes Wali Barokah, KH. Sunarto (tengah), didampingi Ketua DPD LDII Kota Kediri, Agung Priyanto (kiri), dan Ketua Panitia Musda ke VII, Lukman Efendi, saat konferensi pers. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - DPD LDII Kota Kediri akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke VII di Ponpes Wali Barokah pada Rabu (17/12/2025). Untuk menyukseskan agenda tersebut, DPD LDII bersama panitia mengadakan pertemuan dengan media di lokasi yang sama, Minggu (14/12/2025).

Ketua Ponpes Wali Barokah, KH. Sunarto, didampingi Ketua DPD LDII Kota Kediri, H. Agung Riyanto, serta Ketua Panitia Musda VII, Lukman Efendi, menegaskan bahwa pertemuan ini merupakan bagian dari persiapan menuju Musda.

“Dengan persiapan yang matang, diharapkan pelaksanaan Musda ke VII LDII Kota Kediri berjalan sukses dan menghasilkan kepengurusan baru yang lebih baik dan amanah,” kata Kyai Sunarto.

Ketua DPD LDII Kota Kediri, Agung Riyanto, menekankan bahwa LDII akan berkolaborasi dengan berbagai pihak sebagai 'agen perubahan dan pembangunan positif' melalui dakwah, dan pembangunan peradaban manusia. 

Menurut dia, Musda VII akan mengevaluasi kinerja kepengurusan periode 2020-2025, membahas program kerja 2025-2030, serta memilih ketua dan pengurus baru.

Agung menjelaskan, LDII ke depan akan fokus pada 8 program pengabdian. Pada bidang kebangsaan, LDII menegaskan pentingnya Bahasa Indonesia sebagai aset pemersatu bangsa yang harus terus dibina dan dikembangkan. 

Pada bidang keagamaan, LDII berkomitmen memastikan dakwah Islam dapat diakses seluruh umat, termasuk kelompok marjinal seperti masyarakat di daerah terpencil, penderita disabilitas, penderita kusta, dan narapidana.

Dalam bidang pendidikan, LDII mendukung sistem pendidikan karakter 'Profesional Religius' yang menggabungkan moral character dan performance character, melalui platform Pondok Karakter. 

Pada bidang kesehatan, LDII mendorong penggunaan obat herbal berdampingan dengan obat konvensional agar memiliki khasiat tersendiri.

Di bidang energi baru dan terbarukan, LDII menekankan pentingnya pemanfaatan potensi energi yang besar di Indonesia. 

Sementara dalam bidang perekonomian, LDII mendorong pengembangan ekonomi syariah berbasis asas kekeluargaan yang menekankan kerja sama, bukan sekadar persaingan bebas.

Pada bidang teknologi digital, LDII mengajak masyarakat memanfaatkan teknologi secara produktif dan positif, bukan hanya konsumtif, sehingga dampak negatif dapat diminimalisir. 

Sedangkan dalam bidang pangan, LDII mendorong inovasi lahan tidur agar produktif demi mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan nasional.

“Kedelapan, pada bidang pangan, dimana LDII akan mendorong agar Indonesia dapat mewujudkan ketahanan pangan,” kata Agung.

Ia menambahkan, seluruh program pengabdian LDII selaras dengan Nawa Cita Presiden Prabowo dan Program Mapan Kota Kediri, dengan dukungan pondok-pondok sekitar.

Musda VII bertema 'Mewujudkan SDM Profesional Religius untuk Kota Kediri Mapan dan Menuju Indonesia Emas 2045' ini akan diikuti 400-500 peserta. 

Selain sidang utama, acara juga dirangkaikan dengan seminar peningkatan kapasitas ustadz dan ustadah, lokakarya kesehatan lingkungan, refleksi akhir tahun, bazar UMKM, bakti sosial pembagian 100 paket sembako, penghijauan dengan 100 tanaman hias, serta penggalangan donasi untuk korban bencana alam. (uji/mar)