Sangat mengenaskan. Rakyat Sudan dilanda kelaparan. Foto: Reuter/Sindonews
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Perang saudara yang melanda Sudan menimbulkan krisis kemanusiaan sangat serius. Sekitar 150.000 warga Sudan meninggal dunia akibat pertempuran bersenjata antarfaksi militer itu. Sebanyak 12 juta orang meninggalkan rumahnya. Mereka mengungsi ke berbagai negara, temasuk Indonesia. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia.
"Situasi tersebut tidak hanya mengancam keberlangsungan hidup rakyat Sudan, tetapi juga stabilitas kawasan Afrika Timur secara keseluruhan," kata KH. Moch. Hilmi Asshiddiq al-Aroky, Koordinator Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Sudan (ALKIS) dalam keterangan tertulisnya kepada BANGSAONLINE, Selasa (18/11/2025).
Menurut Kiai Hilmi, Indonesia sebagai bangsa yang berlandaskan kemanusiaan dan perdamaian dunia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945, memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk mengambil peran aktif dalam upaya penyelesaian tragedi ini.
BACA JUGA:
Karena itu, kata dia, para aktivis yang tergabung dalam ALKIS menyerukan beberapa poin penting.
“Harus ada upaya diplomatik internasional melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan negara-negara yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok untuk memperkuat tekanan internasional guna membuka jalur evakuasi dan perlindungan bagi warga sipil,” kata Kiai Hilmi.
Kiai Hilmi juga mendesak Indonesia berpihak pada rakyat Sudan. “Kami juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan jalur pasokan senjata kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik agar gencatan senjata segera tercapai,” tegas Kiai Hilmi dalam surat keterangan tertulisnya yang ditandatangani bersama Naf’an, MA., Ph.D selaku sekretaris.

Menurut dia, ALKIS juga mendesak pemerintah Indonesia agar menugaskan lembaga negara yang berwenang seperti Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Palang Merah Indonesia (PMI) serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk segera mengirimkan bantuan nyata, baik berupa tenaga medis, logistik, dan perlindungan bagi pengungsi.
Ia juga mendesak ada forum lintas lembaga dan masyarakat sipil Indonesia untuk menghimpun solidaritas dan dukungan bagi rakyat Sudan.
Seruan ALKIS itu juga dilampiri daftar tokoh dan kiai yang mendukung seruan kemanusiaan tersebut. Di bawah ini BANGSAONLINE menyertakan secara lengkap nama-nama kiai dan tokoh tersebut.
1. Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, Lc., MA.
2. Hj. Safira Rosa Machrusah
3. KH. Ubaidillah Ruhiyat
4. Dr. (H.C.) K.H. Zulfa Mustofa
5. K.H. Muhammad Cholil Nafis, Lc., MA., Ph.D.
6. Dr. KH. Muhammad Afifuddin Dimyathi Romly, Lc., MA
7. Dr. KH. Hilmy Muhammad, M.A.
8. Dr. KH. Ahmad Fauzi Tijani MA
9. Hj. Fatimah Asri Mutmainnah
10. Dr. K.H Muhammad Faiz Syukron Makmun, M.A.
11. Dr. KH. Fadlolan Musyaffa', Lc., MA.
12. Dr. H. Faisal Hendra, Lc., MA
13. KH. Muhammad Yusron Shidqi Hasyim Muzadi, M.A.
14. K.H. Dr. Bukhori Sail Attahiri, Lc., M.A.
15. Assoc. Prof. Dr. H. Sueb Thahir, Lc., M.A.
16. Dr. H. Abdul Kholik, S.H., M.Si.
17. Dr. H. Muhammad Shohib Rifa’i, MA.
18. H. Muhammad Rizqi Romdhon, B.Ed., Gr., M.H., M.Pd., CWC.
19. H. Miftahuddin Ahimy, MA. M.IP.













