Kendati demikian, Adi tetap menyampaikan optimisme kepada seluruh peserta rapat. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyusun langkah strategis pembangunan di tengah keterbatasan fiskal yang dihadapi daerah.
“Keterbatasan bukan alasan untuk berhenti. Justru ini momentum bagi kita untuk memperkuat sinergi dan kreativitas dalam memajukan Kota Pasuruan,” ujar Adi.
Lebih lanjut, Adi memaparkan delapan prioritas pembangunan Kota Pasuruan tahun 2026. Yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia yang berkarakter, meningkatkan kualitas infrastruktur penunjang perekonomian, memperkuat daya tarik investasi, menumbuhkan sektor-sektor ekonomi unggulan, meningkatkan efektivitas birokrasi dan pelayanan publik, memperkuat harmonisasi sosial, melakukan penanganan kemiskinan secara terpadu, serta mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.
“Tema pembangunan Kota Pasuruan tahun 2026 ialah Penguatan Transformasi Ekonomi dan Sosial yang Harmoni dan Berkelanjutan,” pungkasnya.
Tema tersebut diharapkan menjadi semangat bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan, serta memberi manfaat nyata bagi seluruh warga Kota Pasuruan.
Rapat Paripurna I ditutup dengan pengumuman bahwa agenda berikutnya akan dilanjutkan pada Rapat Paripurna II, yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 24 November 2025. Rapat tersebut akan membahas pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda RAPBD Tahun Anggaran 2026. (par/van)











