Di Balik Narasi Negatif Trans7, Ternyata 1.258 Santri Amanatul Ummah Lolos PTN dan PT Luar Negeri

Di Balik Narasi Negatif Trans7, Ternyata 1.258 Santri Amanatul Ummah Lolos PTN dan PT Luar Negeri Para santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah sedang mengaji kitab kuning di Masjid Raya KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur. Pengajian kitab kuning sehabis shalat jemaah Shubuh itu diasuh langsung Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: M. Mas'ud Adnan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Di tengah heboh narasi negatif Trans7 yang merendahkan pondok pesantren, ternyata koran HARIAN BANGSA justru mengangkat berita membanggakan pesantren. Ini terlihat pada HARIAN BANGSA edisi pagi ini, Sabtu 25 Oktober 2025.

Menurut koran yang berkantor di Jalan Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya itu, sebanyak 1.258 santri Pondok Pesantren Amanatul diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan perguruan terkemuka di luar negeri (LN).

Benarkah?

“Ya, benar. Tahun ini memang 100 persen santri Amanatul Ummah diterima di perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi luar negeri,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah kepada BANGSAONLINE, Sabtu (25/10/2025).

Pantauan BANGSAONLINE, koran HARIAN BANGSA memuat lengkap daftar nama santri yang diterima di PTN dan LN. Nama-nama mereka tertulis secara lengkap di halaman 1, 7 dan 11 koran tersebut. Termasuk program studi yang dipilih dan lolos lewat jalur apa.

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: MMA/bangsaonline

Bahkan daftar santri Amanatu Ummah penerima Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) dan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2025 juga tertulis secara jelas dan lengkap.

Diterima di perguruan tinggi apa saja? 

Para santri Amanatul Ummah itu diterima di ITB, UI, UGM, Unair, UB, IPB, UIN, ITS, Unesa, UPI, dan unversitas negeri lainnya. Selain di PTN dalam negeri mereka juga diterima di berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat, Australia, China, Jerman, Rusia, Singapura, Malaysia, Mesir, Maroko, Tunisia dan negara lainnya.

Sebanyak 65 santri Amanatul Ummah diterima di Fakultas Kedokteran, termasuk Kedokteran di Jerman, Tiongkok dan Unhan,” tutur Kiai Asep Saifuddin Chalim yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

“Saya berharap tahun depan bukan lagi 65 orang tapi 100 santri yang diterima di Kedokteran,” harap putra pahlawan nasional, KH Abdul Halim Cirebon Jawa Barat itu.

Kiai Asep yang pada Agustus lalu mendapat anugerah penghargaan Maha Putra Nararya dari Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara itu menuturkan bahwa ada dua santri Amanatul Ummah juga diterima di perguruan TNI.

Yang menarik, Kiai Asep sangat serius untuk mengantar para santrinya umenjadi anggota TNI dan Polri. Bahkan untuk tahun depan Kiai Asep menargetkan 40 santri Amanatul Ummah diterima di Akmil dan Akpol.

“Saya mengundang pesiunan perwira, termasuk pensiunan jenderal, untuk melatih dan membina anak-anak yang berminat menjadi jenderal,” kata kiai miliarder tapi dermawan yang gemar bagi sarung dan sedekah itu.

Pantauan BANGSAONLINE, ada sekitar 100-san santri Amanatul Ummah yang berminat ke sekolah militer dan kepolisian, baik santri putra maupun putri.

“Mereka harus memenuhi syarat tinggi badan. Untuk calon TNI minimal tinggi badannya 156 cm,” kata Kiai Asep. “Sedangkan calon polisi minimal 165 cm untuk pria dan 163 cm untuk wanita,” tambah Kiai Asep.

Ternyata tinggi badan santri Amanatul Ummah yang berminat jadi tantara dan poisi melebihi persyaratan yang telah ditentukan. “Ada santri putri yang tingginya 170 cm,” tutur Kiai Asep sembari tersenyum.

Para santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah mengikuti apel akbar Hari Santri Nasional (HSN) di Lapangan Besar Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Rabu (22/10/2025). Foto: MMA/bangsaonine

Santri Amanatul Ummah yang diterima di PTN dan perguruan tinggi luar negeri memang terus melonjak. Pada tahun 2024 santri Amanatul Ummah yang diterima di PTN dan perguruan tinggi luar negeri sebanyak 624 santri. 

Mereka diterima di ITB, ITS, Unair, UGM, dan lainnya melalui SNBP dan SNBT. Selain itu, 65 santri diterima di negara Timur Tengah seperti Mesir, UEA, Maroko, Tunisia, Yordania, dan Yaman, serta ada juga yang diterima di perguruan tinggi di Amerika, Jerman, Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Eropa.

Sekarang, tahun 2025, menurut laporan HARIAN BANGSA melonjak drastis. Yaitu 1.258 santri Amanatul Ummah lolos PTN dan perguruan tinggi luar negeri.

“Alhamdulillah, semoga terus bertambah. Tujuan utama kita agar para santri bisa mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan Republik Indonesia. Yaitu terciptanya Indonesia sebagai negara yang maju, adil dan makmur,” harap Kiai Asep.