Hari Kedua Pencarian Nenek Hilang di Mojo Kediri, Tim SAR Turunkan 50 Personel Sisir Sungai 12 Km

Hari Kedua Pencarian Nenek Hilang di Mojo Kediri, Tim SAR Turunkan 50 Personel Sisir Sungai 12 Km Tim gabungan saat menyusuri Sungai Bruni. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Memasuki hari kedua pencarian Mbah Tekad (70), seorang nenek yang dilaporkan hilang terseret banjir bandang di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, petugas gabungan terus menyisir area aliran Sungai Bruni dan Sungai Brantas, Minggu (18/5/2025).

Ketua Tim SAR Mojo, Candra Kristyawan dari Basarnas Trenggalek, menyebut ada 50 personel diterjunkan dalam operasi pencarian kali ini. Personel terdiri dari unsur Basarnas, Polri, TNI, BPBD, Tagana, dan relawan.

“Untuk hari kedua ini, penyisiran dilakukan hampir 12 kilometer. Kami membagi pencarian menjadi tiga tim. Tim SRU (Search and Rescue Unit) satu dan dua memulai dari SDN Blimbing ke Tanjung, lalu dilanjutkan ke Dawuhan. Sedang Tim SRU tiga dengan menggunakan perahu karet (RCL) untuk menyisir aliran Sungai Brantas," ujarnya saat ditemui.

Menurut dia, medan licin dan berlumpur akibat curah hujan tinggi menyulitkan proses pencarian, terutama di sekitar aliran Sungai Bruni. Tim mengandalkan metode scouting (metode pencarian dengan cara penyusuran atau penyisiran area secara visual, baik melalui jalur darat maupun air).

Ditegaskan olehnya, pencarian dijadwalkan berlangsung selama 7 hari sesuai dengan prosedur operasi SAR. Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda keberadaan korban.

"Semoga di hari kedua ini, Mbah Tekad bisa diketemukan," kata Candra.

Sebelumnya, longsor dan banjir bandang menerjang 4 desa di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jumat (16/5/2025) malam. Adapun sejumlah daerah itu yakni, Blimbing, Petungroto, Pamongan, dan Ngetrep.

Terdapat 15 titik longsor yang tersebar di wilayah tersebut. Selain terjadi tanah longsor akibat hujan deras yang terjadi sejak Jumat (16/5/2025) sore, sungai yang melalui desa-desa itu juga meluap dan terjadi banjir bandang.

Yang terparah terkena banjir bandang adalah Desa Blimbing yang mengakibatkan 2 rumah di diterjang banjir. Di salah satu rumah milik Mbah Tekad (70), banjir bandang menghanyutkan 13 hewan ternak, termasuk korban yang ikut hanyut terbawa arus sungai.

Kapolsek Mojo, AKP Karyawan Hadi, mengatakan bahwa longsor dan banjir akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Kecamatan Mojo, terutama di dataran tinggi seperti Desa Ngetrep, Desa Petungroto dan Desa Blimbing, mengalami dampak yang cukup serius. (uji/mar)