Halaqoh di Pesantren Cipasung: NU Jadi Ring Tinju Syiah-Wahabi Jika Tak Diselamatkan

Halaqoh di Pesantren Cipasung: NU Jadi Ring Tinju Syiah-Wahabi Jika Tak Diselamatkan Pengasuh Pondok Pesantren Cipasung Jawa Barat KH. Ahmad Bunyamin Ruhiat, MSI, (tengah) bersama KH. Jamaluddin Mariajang (kanan), Rais Syuriah PWNU Sulawesi Tengah dan KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy (kiri), pengasuh PP Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo. Foto: BANGSAONLINE.com.

”Bahkan dalam Muktamar kemarin (di alun-alun Jombang-red) konsep awal khashais Aswaja yang diedarkan ke PWNU dan PCNU sangat tidak sesuai dengan Aswaja NU,” kata Kiai Azaim yang pengasuh Pesantren Salafiyah Syaiiyah Sukorejo Situbondo saat tampil satu sesi bersama Kiai Abu Bunyamin Ruhiat dan KH Dr Jamaluddin Mariajang, Rais Syuriah PWNU Sulawesi Tengah. Ia menengarahi bahwa dalam konsep tersebut terkesan menjadi agen dari berbagai aliran dalam Islam.

Apalagi, menurut dia, dalam pelaksanaan Muktamar NU ke-33 itu ternyata banyak melanggar AD/ART. “Karena itu para dzuriyah pendiri NU tidak boleh membiarkan keadaan NU seperti itu,” tegasnya. Artinya, para kiai, anak dan cucu pendiri NU serta para pengasuh pesantren seluruh Indonesia sebagai stakeholder (pemangku kepentingan) NU harus menyelamatkan organisasi sosial keagamaan terbesar warisan Mbah Hasyim itu.

Rais Syuriah PWNU Sulawesi Tengah, KH Dr Jamaluddin Mariajang, mengungkapkan, ada beberapa prinsip dasar yang dilanggar dalam Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang. Di antaranya, tanggapan atau pandangan umum PWNU terhadap Laporan Pertanggungjawaban (LPj) PBNU kepemimpinan Said Aqil Siraj yang secara sepihak ditiadakan. Padahal tanggapan PWNU terhadap LPJ itu sangat mendasar. Karena salah satu wewenang PWNU dalam Muktamar NU adalah mengevaluasi kinerja PBNU selama lima tahun. Kalau kepemimpinan PBNU tak boleh dievaluasi berarti NU bukan organisasi.

Informasi yang diterima BANGSAONLINE.com, saat Muktamar NU ke-33 di alun-alun itu ada sekitar 29 PWNU dari 33 PWNU seluruh Indonesia ancang-ancang menolak LPj Said Aqil Siroj sehingga ia seharusnya tak bisa mencalonkan kembali sebagai ketua umum PBNU. Informasi ini tersebar sehingga Said Aqil berusaha melobi para ketua PWNU agar LPj-nya bisa diterima.

”Said Aqil kan telepon kepada Ketua PWNU, termasuk telpon saya. Intinya dia minta agar LPj-nya jangan ditolak. Dia minta LPj-nya diterima dengan catatan,” kata salah seorang Ketua PWNU kepada BANGSAONLINE.com.

Menurut dia, praktik kecurangan dalam Muktamar NU itu tak lepas dari tersiarnya informasi sikap PWNU yang menolak LPj Said Aqil. Karena itu para pendukung Said Aqil lalu meniadakan pandangan umum atau tanggapan PWNU terhadap LPj. ”Ya memang curang, tapi bagaimana lagi, wong mereka memang seperti itu,” kata ketua PWNU yang kini ikut menggugat keabsahan Muktamar NU itu kepada BANGSAONLINE.com. (ud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO