LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Diduga bocor, operasi gelandangan dan pengemis (gepeng) yang digelar Satpol PP Pemkab Lamongan tidak membuahkan hasil yang maksimal.
Dalam operasi yang digelar siang tadi (08/7/2015), sekitar 7 gepeng diamankan. Razia tersebut dilakukan di pasar tingkat Lamongan dan di pasar ikan namun tidak membuahkan hasil. “Biasanya sangat banyak, kok ini malah sedikit, apa bocor,” ungkap salah satu anggota Satpol PP.
BACA JUGA:
- Gandeng LCH, Pemkab Lamongan Kembangkan Pengelolaan Showroom Produk Unggulan
- Permudah Warga Peroleh Air Bersih Jelang Lebaran, PDAM Lamongan Launching SPAM Mojolagres
- Ini Pesan Bupati Lamongan saat Launching 2.700 Guru Pengimbasan
- Ini Harapan Gubernur Khofifah saat Resmikan Penambahan Kapasitas Pompa dan Genset di Lamongan
Kepala Satpol PP Lamongan, Tony Tamtama Jati melalui Kabid Operasi dan Pengamanan, Alfian Helmy tidak membantah jika besar kemungkinan operasi yang dilakukan pihaknya bocor. Bahkan ditengarai menjamurnya gepeng di Lamongan tak lepas dari beberapa koordinator yang sengaja “mendatangkan” pengemis dadakan ini.
“Hal ini dikuatkan pada sejumlah gepeng yang terjaring, ada yang mengaku dari Pasuruan, serta beberapa kota lainnya di Jatim dan utamanya di Lamongan,” jelasnya.
Untuk itulah pihaknya akan terus lakukan razia dengan waktu yang tidak ditentukan. “Yang pasti baik pagi, siang, sore dan malam akan kita operasi karena keberadaan gepeng dan anjal di Lamongan sudah sangat meresahkan masyarakat,” ujarnya.
Bahkan Tomy mengaku pernah memergoki seorang pengemis yang mentransfer anaknya untuk kuliah besarnya di atas Rp 20 juta di sebuah Bank.
Para gepeng ini selanjutnya akan didata untuk dibina. “Setelah itu akan kita serahkan ke Dinas Nakertrans dan Sosial, selanjutnya terserah yang sana,“ tandasnya. (ais/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News