"Yang dilakukan KPU sungguh tidak sederhana. Pendekatan antara daerah pegunungan tengah Papua dengan daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, pasti berbeda. Ini tidak mudah, bagaimana mengjangkau masyarakat dengan sosial budaya dan ekosistem beragam," ujarnya.
"Lewat pendekatan asimetris oleh KPU pada proses demokratisasi diharapkan bisa menghasilkan pemimpin eksekutif, pemimpin legislatif, hingga jajaran kabinet akan sesuai harapan pemenuhan kebutuhan masyarakat," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyambut hangat para anggota KPU dari 14 provinsi dan 171 kabupaten kota. Ia berharap kedepannya akan lebih banyak lagi forum strategis KPU yang diselenggarakan di Jatim.
"Kepada perwakilan 14 provinsi dan 171 kabupaten/kota, saya ucapkan selamat datang di Jawa Timur, Bumi Majapahit yang pertama kali mengenalkan Bhinneka Tunggal Ika dan nama Nusantara. Semoga lebih banyak lagi forum KPU yang strategis yang diselenggarakan di Provinsi Jawa Timur," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Divisi Perencanaan, Keuangan, Umum, Rumah Tangga, dan Logistik KPU RI Yulianto Sudrajat sejalan dengan Gubernur Khofifah menngungkapkan pendekatan asimetris menjadi atensi bersama KPU RI, terutama terkait logistik. Selain itu, penyusunan kebutuhan logistik Pemilu 2024 harus mengacu pada prinsip tepat jumlah, tepat sasaran, tepat guna, tepat waktu.
"Distribusi logistik juga menjadi atensi kita bersama bagaimana akan tiba di TPS maksimal H-1 pemungutan suara, harus dihitung dengan baik kapan mulai didistribusikan, berapa tenaga yang di butuhkan, armada apa yang harus disiapkan. Itu semua menjadi fokus kita khususnya yang ada di daerah dengan kategori terluar, terpencil, terjauh, terisolasi," urainya.
"Semoga endingnya terpilih pemimpin-pemimpin yang mampu menjawab ekspektasi dan kebutuhan masyarakat Indonesia," tutupnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News