"Surat itu sudah saya perlihatkan di hadapan dewan saat saya mengadu. Tapi, ya mungkin karena belum rezeki, ya sudahlah tetap saya jalani profesi guru honorer ini," ungkapnya.
Bahkan, Musyafidah juga berinisiatif mendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) jalur umum, namun belum beruntung.
Musyafidah menyadari, dirinya menjadi atlet bukan di era Kepemimpinan Bupati Slamet Junaidi. Tetapi, ia tetap berharap ada perhatian dari Pemkab Sampang untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang PNS seperti rekan atlet lainnya.
Alumnus Universitas Negeri Surabaya itu bukan tipe perempuan patah semangat. Dia sadar, bahwa masih banyak atlet yang memiliki nasib sama sepertinya.
Namun, untuk Madura, khususnya di Sampang, dia satu-satunya atlet dengan segudang prestasi. Baik regional, nasional, dan internasional. Beberapa prestasi yang pernah diraih Musyafidah adalah Juara I Asean University Games Thailand 2010, Juara I Vietnam Open 2011, Juara I SEA Games Jakarta-palembang 2011.
"Saya menaruh harapan besar ini pada Pemkab Sampang untuk membantu mewujudukan impiannya menjadi PNS," pungkasnya. (tam/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News