Refleksi 9 Tahun Erupsi Gunung Kelud

Refleksi 9 Tahun Erupsi Gunung Kelud Petugas Pos Pengamatan Gunung Kelud Khoirul Huda saat menunjukkan catatan saat erupsi pada tahun 2014 lalu. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

"Jadi posisi air kawah saat ini sudah kembali ke posisi sebelum erupsi tahun 1990. Karena saat sebelum erupsi tahun 1990, jumlah air kawah gunung kelud juga sekitar 2,5 juta meter kubik," katanya.

Untuk mengurangi volume air kawah , sebenarnya sudah dibangun 7 terowongan. Namun, yang menjadi masalah sekarang adalah keberadaan mulut terowongan ampera sampai saat ini belum ditemukan.

"Tapi titiknya sudah ditemukan, namun penggalian belum sampai di titik itu. Beberapa tahun lalu sudah dikerjakan sekira 20 meter. Mulut terowongan ampera sendiri terkubur sedalam 90 meter. Itu sebelum gempa NTB. Setelah dikeruk, sekarang tinggal 20 - 30an meter dan terus dilakukan sampai semua terowongan berfungsi dengan baik," terang Khoirul.

Meski mulut kawah terkubur, tapi air kawah masih bisa merembes keluar, karena tanah yang menimbun mulut terowongan ampera adalah tanah lembek.

"Dari 7 terowongan yang ada di kawah , yang 4 sudah ketemu walaupun belum dibersihkan. Sedangkan yang 3 masih di bawah permukaan air kawah," urai Khoirul.

Timbunan yang menutupi mulut terowongan di kawah tersebut lama-kelamaan akan mengeras dan air kawah tidak bisa keluar lagi. Karena tidak bisa keluar, maka air kawah akan naik.

"Agar air kawah tidak terus naik, petugas sudah melakukan pengerukan di mulut terowongan meski belum semuanya ditemukan," pungkas Khoirul Huda seraya mengimbau masyarakat agar tetap tenang karena status masih aktif normal. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO