Pernah Sebut Nabi Musa Preman, Siti Aisyah Cewe Gaul, Ceramah Hanan Attaki Dihentikan di Pamekasan

Pernah Sebut Nabi Musa Preman, Siti Aisyah Cewe Gaul, Ceramah Hanan Attaki Dihentikan di Pamekasan Hanan Attaki. Foto: instagram

Hanan kemudian mencontohkan Aisyah, istri Nabi Muhaammad SAW yang bertubuh ramping. Alumnus Universitas Al-Azhar Mesir itu mengaku sudah meneliti teks-teks Hadits tentang Aisyah.

"Saya teliti teks-teks tentang Aisyah, ternyata Aisyah itu anaknya cewe gaul, pinter, traveller banget, kurus, tinggi, berat maksimalnya antara 55 sampai 60 kilogram," ujar Hannan dalam video yang diberi tagar #1minutebooster itu dikutip wartakota.

Ia kemudian melanjutkan, "55 lah, makanya saya selalu bilang di mana-mana, salah satu ciri perempuan sholehah, beratnya tidak boleh lebih dari 55 kilo, tau darimana ustad Aisyah beratnya 55 kilo?, baca lagi hadistnya, kata para sahabat yang membawa tandu Aisyah, Aisyah itu lebih ringan dari tandunya, dan tandu itu beratnya sekitar 55 kilo, jadi kalau ke rumah, ibu-ibu pas nimbang, hah 56, itu kurang sholehah, olahraga lagi, treadmil, zumba, apalah pokonya.”

Maltuful Anam mengatakan bahwa tindakan penolakan dengan cara demonstrasi yang dilakukan pihaknya ini sudah tepat.

"Kita hentikan pengajian Ustaz di dalam, namun saya sangat kecewa sekali karena tidak diberikan kesempatan konferensi pers oleh panitia dan tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan," kata Maltuful Anam dikutip Tribunnews.

Ia juga mengaku kecewa terhadap panitia penyelenggara yang tidak menghormati penolakan dari PCNU yang menolak kedatangan Ustaz ke .

Ia mengingatkan, jika di kemudian hari terdapat acara serupa yang mendatangkan Ustaz , maka warga NU se- akan kembali berdemonstrasi untuk menyampaikan penolakan.

"Ingat, ketika nanti ada penceramah yang datang ke seperti lagi, kita tidak akan memberikan ampun, siapa pun itu yang membekingi. Kita warga Nahdliyyin akan datang se-," katanya.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, sebelumnya Ketua PCNU , KH Taufik Hasyim sudah mengingatkan panitia untuk mempertimbangkan, bahkan memindahkan acara ke tempat lain.

"Agenda ini membuat masyarakat setempat tidak nyaman. Pasalnya, ustaz kelahiran Banda Aceh ini sempat ditolak di Jawa Timur, seperti: Gresik, Jember, Sumenep, dan di beberapa daerah lainnya," ujarnya, Sabtu (11/2/2023).

"Kami harap panitia bisa tahu diri dan tidak memaksakan kehadiran ustadz ini (). Melihat perkembangan di masyarakat, khususnya masyarakat, setelah saya menerima laporan dari tokoh di sana," imbuhnya.

Ia bahkan mengaku khawatir dengan dampak acara tersebut jika tetap digelar. Pihak berwajib pun diminta untuk segera bertindak.

Namun tampaknya panitia tak menggubris peringatan Ketua PCNU itu. Buktinya, kajian itu tetap digelar. (dim/sis/tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO