Di Webinar Nasional Tri Dharma untuk Negeri, Wali Kota Kediri Beberkan Profil dan Potensi UMKM

Di Webinar Nasional Tri Dharma untuk Negeri, Wali Kota Kediri Beberkan Profil dan Potensi UMKM Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota , Abdullah Abu Bakar, menjelaskan profil dan potensi pengembangan di wilayahnya saat menjadi narasumber dalam Webinar Nasional Tri Dharma untuk Negeri bertajuk 'Membangun Desa dan Kota melalui Pengabdian kepada Masyarakat', Sabtu (28/1/2023).

"Semakin hari kami menyadari potensi-potensi yang dimiliki di Kota . Karena kemarin saat pandemi kita sangat dekat dengan dan kita berusaha menjual produk-produk. Nah yang harus digaris bawahi adalah menjual produk karena banyak yang bingung menentukan marketnya," paparnya.

Ia mengungkapkan, Kota dikeliling oleh beberapa daerah sehingga menjadi sentra perdagangan bagi daerah sekitar. Berdasar data BPS Kota , jumlah yang ada mencapai 38.806 unit usaha dan dari sana sebanyak 5.400 unit usaha masuk database binaan pemerintah daerah setempat.

Bagi pelaku , kata Abu, Pemkot memberikan banyak dukungan, mulai dari event pameran dan promosi, fasilitas legalitas usaha NIB, pelatihan untuk penguatan daya saing, kerja sama dengan platform digital dan ritel modern, kredit bunga rendah KURNIA, serta bantuan modal usaha.

"Saya juga membantu promosi melalui akun sosial media yang saya miliki karena pengikutnya juga lumayan banyak. Lalu saya juga buat gerakan Nglarisi Dagangan Kota . Serta saya buat kebijakan seperti menggunakan seragam dari tenun ikat kepada seluruh instansi yang ada di Kota ," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa ada beberapa sebaran sentra di Kota , seperti sentra kerajinan batik di Dermo, sentra tenun ikat di Bandar Kidul, pusat kuliner soto ayam di Tamanan, pusat jajanan gang bendon di Banjaran, sentra tahu takwa di Tinalan, dan lain sebagainya.

Ada beberapa potensi Kota yang mungkin bisa dikolaborasikan. Pertama, redesain kemasan secara massal. Meskipun sudah ada progress dalam packaging dan digital marketing, masih banyak yang kemasannya belum memadai.

Kedua, pengelolaan limbah produksi tenun ikat. Terdapat 13 unit tenun ikat di Bandar Kidul, volume produksinya semakin bertambah. Sehingga diperlukan teknologi tepat guna berbiaya rendah bagi untuk mengolah limbah proses pewarnaan kain. Ketiga, penataan kawasan.

Pada beberapa sentra diperlukan penataan untuk memperkuat branding kawasan. Keempat, Kampung Wisata Edukasi Tahu Tinalan Terdapat 24 unit tahu di Tinalan dan limbah produksi tahu belum terkelola dengan baik. Ada fasilitas MCK eks-PNPM yang bisa dioptimalkan.

"Mekanismenya perlu alat pres tahu berbahan stainless yang lebih higienis dan ergonomis. Perlunya proses mekanis produksi tahu misalnya pada penyaringan agar pekerja tidak terkena suhu panas," kata Abu.

Ia menambahkan, ada beberapa peluang kolaborasi lainnya, yakni start up digital melalui pendampingan bagi komunitas dan peminat IT lokal untuk merintis start up digital yang diminati konsumen, skill upgrading bagi kreator dan desainer lokal dengan peningkatan kapasitas agar pelaku ekonomi kreatif up to date dengan perkembangan terbaru yang berkaitan dengan kreasi konten, tren desain kemasan, dan seminar ataupun workshop pelatihan ICT.

" ini harus terus diupdate. Sekarang sudah banyak orang jualan memanfaatkan artificial intelegence. Banyak juga yang menggunakan sosial media juga. Kita harus ajarkan mengenai itu," pungkasnya. 

Selain Wali Kota , ada dua narasumber lain, yakni, Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa Kementerian Desa PDTT FX. Nugroho Setijo Nagoro, dan Pakar Pengabdian Kepada Masyarakat dan Dosen ITS Eko Nurmianto. (uji/sis)

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO