KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkab Kediri melalui dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (DPUPR) melakukan percepatan pengerjaan normalisasi sungai menjelang musim penghujan tahun ini. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya luapan air yang mengakibatkan banjir.
Normalisasi yang dilakukan DPUPR Kabupaten Kediri menyasar sungai-sungai yang berpotensi terjadinya banjir di daerah barat sungai seperti Kolokoso, Hadisingat, hingga Bakung. Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPUPR Kabupaten Kediri, Irwan Chandra, menyebut normalisasi itu untuk mengembalikan fungsi sungai yang terjadi pendangkalan akibat adanya sendimentasi.
BACA JUGA:
- Tafsir Mimpi: Hujan saat Perjalanan, Menjadi Keberkahan
- Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Diperkirakan Meleset dari Target Penyelesaian
- Aksi Simpatik Polisi di Kota Kediri Selama Arus Mudik: Mulai Bantu Dorong Mobil hingga Bantu Isi BBM
- Halal Bihalal dengan Jajaran Pemkot Kediri, Pj Zanariah Ungkap soal Aturan WFH
“Normalisasi ini dalam rangka mengembalikan fungsi sungai secara optimal akibat terjadinya proses pendangkalan yang dikarenakan sedimentasi serta perbaikan tanggul yang kritis,” ujarnya, Kamis (13/10/2022).
Dengan pengembalian fungsi sungai, kata Irwan, luapan pada sungai dapat diminimalisir sehingga mencegah banjir yang sering terjadi, utamanya di desa yang dilewati oleh Sungai Bakung. Sungai dengan panjang sekitar 4,1 kilometer itu melewati 5 desa (Jati, Cengkok, Sumberduren, Kedungsari, serta Kaliboto) di Kecamatan Tarokan.
Menurut Irwan, normalisasi sungai merupakan tindak lanjut dari instruksi Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, yang mana pihaknya juga melakukan inventarisir titik yang mengalami sedimentasi hingga daerah rawan banjir.
“Normalisasi ini program tahunan dari DPUPR sesuai dengan arahan Mas Dhito, di mana kami juga mengidentifikasi daerah yang berpotensi banjir untuk dilakukan normalisasi,” tuturnya.