DPKP Sampang Akui Kekurangan APD untuk Vaksinator PMK

DPKP Sampang Akui Kekurangan APD untuk Vaksinator PMK Kepala DPKP Sampang, Suyono, saat diwawancarai di kantornya. Foto: MUTAMMIM/BANGSAONLINE

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Sampang, Suyono, membantah tudingan yang menyebutkan bahwa vaksinator tidak memakai alat pelindung diri (APD). Menurut dia, petugas kesehatan yang dikerahkan di beberapa kecamatan sesuai dengan Standar Operasional Petugas (SOP) yang ada, termasuk disinfektan dan APD.

"Semuanya sesuai dengan SOP, kalau petugas tidak memakai APD, berarti kita membiarkan penularan terhadap sapi masyarakat," ujarnya, Rabu (29/6/2022).

Kendati demikian, ia mengakui keterbatasan APD untuk petugas Vaksinator. Sebab, mereka hanya berjumlah 54 orang.

"Petugas Vaksinator ini datang ke tempat yang bebas, artinya berpindah-pindah tempat melakukan penyuntikan vaksinasi terhadap sapi yang sehat," tuturnya.

Selain itu, lanjut Suyono, ada beberapa Vaksinator yang masih belum dilengkapi alatnya karena belum ada barangnya. DPKP masih mengupayakan penambahan alat Akron untuk Vaksinator.

"Untuk tim Vaksinator karena berhadapan dengan sapi yang sehat, kita akan mengupayakan penambahan alat Akron. Walaupun Akron tetap dilakukan penyemprotan disinfektan sesuai dengan SOP," paparnya.

Sebelumnya, vaksinator terpantau jelas tidak memakai APD. Sehingga, LSM Jaringan Kawal (Jaka) Jawa Timur (Jatim) Korda Sampang menanyakan SOP penanganan seperti di Kecamatan Pengarengan, Omben dan Ketapang.

"Sepertinya APD seakan tidak diutamakan oleh tim vaksinator. Padahal, itu bisa menyebabkan penularan melalui manusia atau peralatan," ucap Sekertaris Jaka Jatim Korda Sampang, Mohammad Hakim, Senin (27/6/2022). (tam/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO