Meleset dari RPJMD, Finalisasi RAPBD Gresik 2021 Hanya Mampu di Angka Rp 3,4 Triliun | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Meleset dari RPJMD, Finalisasi RAPBD Gresik 2021 Hanya Mampu di Angka Rp 3,4 Triliun

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Syuhud
Sabtu, 28 November 2020 11:23 WIB

Banggar DPRD dan Timang Pemkab Gresik ketika finalisasi RAPBD 2021. foto: ist.

Eddy Santoso lebih jauh menjelaskan, kebijakan anggaran pada APBD 2021 akan dioptimalkan untuk pemulihan ekonomi masyarakat dampak pandemi Covid-19. Hal ini dirasa sangat penting sebagai upaya untuk mendongkrak pendapatan daerah, serta membuat perputaran roda perekomian masyarakat agar bisa kembali pulih seperti sedia kala sejak hantaman badai Covid-19.

"Musibah pandemi Covid-19 yang telah berjalan 9 bulan lebih ini berdampak luar biasa terhadap pendapatan daerah. Tidak hanya berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah kita, tapi juga berpengaruh terhadap dana transfer (pendapatan daerah) kita dari APBN yang berkurang karena ada kontraksi ekonomi nasional," urai Ketua Fraksi Demokrat ini.

DPRD dan Pemkab Gresik, kata Eddy Santoso, dalam menyikapi kondisi ini perlu melakukan terobosan dan juga beberapa inovasi. Misalnya dengan melakukan upaya peningkatan fasilitas atau optimalisasi di sektor wisata, perizinan, perpajakan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan sejumlah potensi pendapatan di sektor lainnya.

"Terus terang dari OPD penghasil semisal Dinas Perizinan, dan Badan Pendapatan, dalam situasi pandemi seperti sekarang untuk pendapatan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan BPHTB yang paling berat. Padahal sektor ini memiliki potensi yang cukup tinggi dalam menyumbang pendapatan daerah. Termasuk di sektor pajak juga berpengaruh seperti pajak hotel, restoran, tempat hiburan, dan lainnya karena dampak dari pandemi," ungkap Eddy Santoso.

DPRD berharap, tahun depan pandemi Covid-19 sudah berakhir. Sehingga bisa semua sektor kembali pulih.

Dalam kesempatan ini, Eddy juga menyampaikan kenaikan belanja hibah yang luar biasa besar, meski banyak pos belanja yang dilakukan efisiensi atau pengurangan.

"Untuk sektor ini, prosesnya itu nanti bisa berupa belanja bantuan keuangan khusus (BKK) yang diperuntukkan pembangunan infrastruktur di desa, sehingga upaya ini juga bermanfaat untuk menyerap tenaga kerja di desa akibat dampak pandemi. Selain itu, perputaran ekonomi di daerah juga mulai digalakkan, termasuk untuk membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdaftar di Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindag," paparnya.

Selain fokus untuk pemulihan ekonomi, APBD 2021 tetap diprioritaskan untuk pencegahan sebaran Covid-19. Sebab, saat ini sebaran Covid-19 di Kabupaten Gresik belum usai meski jumlah pasien yang sembuh juga makin banyak. "Sehingga, jumlah pasien yang tepapar Covid-19 terus berkurang," harapnya. (hud/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video