​Tolak Boikot, PWNU: Di Prancis Ada 2.000 Lebih Masjid, Macron Marah pada Islam Radikal | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Tolak Boikot, PWNU: Di Prancis Ada 2.000 Lebih Masjid, Macron Marah pada Islam Radikal

Editor: MMA
Minggu, 08 November 2020 21:15 WIB

Dr. KH. Marzuki Mustamar. foto: bangsaonline.com

Bahkan, kata Kiai Marzuki Mustamar, bisa jadi mereka lalu tertarik dan masuk Islam.

(Presiden Prancis Emmanuel Macron. foto: /AFP/Ludovic Marin/ Pool/pikiranrakyat.com)

Terkait ajakan boikot, Kiai Marzuki Mustamar mengaku tidak setuju. “Kalau benar kita muqothoa’ah tijariah (pemutusan hubungan dagang-Red), maka yang rugi kita bangsa Indonesia, bukan Prancis,” katanya.

Kenapa? Karena dari segi neraca perdagangan kita lebih banyak ekspor, ketimbang impor barang Prancis. Ia menyebut nilai impor Prancis hanya 1,9 miliar dolar, sedang ekspor kita mencapai 2 miliar dolar lebih.

Belum lagi soal tenaga kerja. Misalnya memboikot Carrefour, padahal karyawannya justru orang-orang Islam. “Jangan hanya nuruti emosi,” katanya.

Menurut dia, yang melakukan aksi kekerasan itu kelompok Islam radikal, tapi mereka lalu mengajak-ajak orang NU untuk memboikot. “Kalau NU tak mau boikot dituduh Islam liberal dan kafir,” katanya.

Kiai Marzuki menegaskan bahwa, ”Kita tidak membela orang kafir.” Tapi kita ingin menunjukkan bahwa Islam itu sangat ramah, membawa kemajuan, berprestasi dan memberi solusi hidup sehingga mereka tertarik kepada Islam.

“Nabi-nabi dahulu sudah biasa dihina-hina. Tapi karena Nabi Muhammad punya kepentingan dakwah, Nabi tetap berdagang dengan mereka,” kata Kiai Marzuki.

Ia mencontohkan seorang Yahudi yang menghina Nabi Muhammad. Tapi Nabi sabar, tidak marah. Lalu si Yahudi itu sakit. Nabi Muhammad justru datang menjenguk dan mengobati. Sembuh. Si Yahudi tertarik pada akhlak Nabi. Ia masuk Islam.

“Ini (kisah Yahudi) ada di Bukhari,” kata Kiai Marzuki Mustamar sembari menunjukkan Kitab Bukhari yang ada di depannya. 

Menurut Kiai Marzuki, Nabi Muhammad justru mendekati dan mendakwahi para penghinanya dengan akhlak yang terpuji dan tinggi, bukan dengan kekerasan, sehingga mereka masuk Islam. (mma)  

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video