Segudang Unggulan Desa Medowo Kabupaten Kediri | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Segudang Unggulan Desa Medowo Kabupaten Kediri

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Arif Kurniawan
Kamis, 13 Desember 2018 15:18 WIB

Salah satu obyek wisata di Desa Medowo.

Setelah muncul gagasan wisata, akses jalan mulai dibuka. Ada lahan milik 140 warga yang terimbas pembangunan jalan. Semua pemilik menghibahkan selebar 4 meter untuk pembangunan jalan. Total ada sepanjang 5 km jalan yang mengitari agrowisata dan menuju Bukit Tanggulasi.

Pertumbuhan ekonomi pun mulai nampak. Kini, sudah ada 9 warung warga yang buka. Warung-warung itu tertata, berjajar rapi dengan gaya khas warung Jawa berdinding anyaman bambu.

Bila musim durian tiba, banyak warga yang menyediakan buah tersebut di depan rumah. Musim itu biasanya mulai Oktober hingga Desember. Dengan panen raya diperkirakan pada Januari hingga Maret.

Nah, saat puncak panen itulah Medowo punya agenda tahunan menarik, yaitu Dahar Durian. Ribuan buah durian disediakan gratis untuk wisatawan. "Dengan promo tersebut Desa Medowo bisa dikenal dari seluruh daerah. Baik Kediri maupun luar kota," katanya.

Selain durian, desa yang berbatasan dengan Jombang dan Kabupaten Malang ini punya komoditas unggulan kopi. Jenisnya exselsa yang bercita rasa khas. Ada sekitar 10 produsen kopi di Medowo saat ini.

"Perkembangan wisata itu berdampak pada peningkatan taraf ekonomi warga desa. Warga punya sumber pendapatan baru. Menjajakan produk dan hasil pertanian ke wisatawan, termasuk potensi sapi perah. Juga dari pendapatan parkir, wahana, dan air. Selama enam bulan terakhir, uang yang masuk ke kas desa mencapai Rp 60 juta lebih," jelasnya.

Selain Bukit Gandrung Tanggulasi, beberapa destinasi wisata lain juga ada di desa ini. Seperti Air Terjun Sumberjodo, edukasi sapi perah, agrowisata durian, manggis dan kopi, juga wisata daerah Dusun Ringinagung.

Di dusun itu rencananya ada Sumber Londo dan perkebunan kopi yang menjadi akses menuju kawasan wisata Air Terjun Tretes milik Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Suryo Jatim. (adv/kominfo/rif)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video