Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Al-Quran, Prof Aksin: Tak Boleh Penafsir Salahkan Penafsir Lain

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Al-Quran, Prof Aksin: Tak Boleh Penafsir Salahkan Penafsir Lain Prof. Dr. Aksin, M.Ag, Wakil Rektor III IAIN Ponorogo, dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Alqur’an dan Tafsir pada Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Ponorogo, Sabtu (11/12/2021). Foto: Ahmad Fauzi/ BANGSAONLINE.com

"Jika tidak mengikuti tafsir sebelumnya tidak dianggap sah, walaupun secara teori itu benar. Orang belakangan yang mau menafsirkan , harus mengikuti tafsir ini. Ukuran kebenarannya bukan kepada teori. Seseorang yang menafsirkan tapi tidak menukil riwayat dari nabi dan sahabat-sahabat, tidak dianggap benar walaupun secara teoritis itu benar," tegas Prof. Aksin.

"Sehingga, faktor yang memberikan warna makna banyak dipengaruhi eksistensi (keberadaan) individual. Pembetukan sejarah hidup perorangan akan memberikan dampak besar terhadap peran pemahaman," bebernya.

"Membaca juga mendorong mengajari eksisitensi, baik eksistensi sebagai pembaca atau masyarakat sebagai penerima hasil pembacaan kita terhadap ," ungkapnya

Oleh karena itu, menurut dia, nilai pemaknaan itu untuk menemukan kebenaran, karena akan banyak yang akan mengaku memiliki kebenaran, harus mampu menghargai makna yang diungkap orang lain.

"Tidak boleh satu penafsir menyalahkan penafsir lain, karena masing-masing dari mereka memberikan makna dari sudut pandang yang berbeda," katanya. (uzi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cendekiawan Muslim tak Tahu Jumlah Juz Al-Quran':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO